2 Mahasiswa UIN Raden Fatah Telusuri Kebenaran dan Realitas Lewat Filsafat Ilmu

Kamis 28 Nov 2024 - 16:59 WIB
Reporter : Kgs Yahya
Editor : M Iqbal

Dalam beberapa aliran filsafat, realitas dipandang sebagai sesuatu yang tidak mutlak, melainkan dipengaruhi oleh perspektif, budaya, atau bahasa.

BACA JUGA: Latih Puluhan Calon Pemimpin Mahasiswa UIN Raden Fatah, Ketua PWNU Sumsel Tanamkan Leadership Nabi Muhammad

BACA JUGA:Rektor UIN Raden Fatah Dialog Bareng Menteri Nadiem, Bahas Evaluasi Pola Baru SNPMB 2024

Pandangan ini menantang gagasan tradisional tentang adanya realitas tunggal yang universal.

Tantangan dalam menelusuri kebenaran dan realitas bukanlah tugas yang mudah.

Beberapa tantangan utama dalam proses meliputi:

1.Bias dan Subjektivitas:

BACA JUGA:Gandeng Narasumber 4 Negara, FAHUM UIN Raden Fatah Implementasikan Distingsi Kajian Melayu Islam

BACA JUGA:RTM UIN Raden Fatah 2024: Tetapkan 8 Program Prioritas Tahun 2025

Pengetahuan sering kali dipengaruhi oleh asumsi, nilai, atau kepentingan subjektif. Hal ini dapat mengaburkan pandangan terhadap realitas yang objektif. 

2.Perubahan Paradigma:

Ilmu pengetahuan tidak bersifat statis.

Perubahan paradigma, sebagaimana dijelaskan oleh Thomas Kuhn, menunjukkan bahwa apa yang dianggap benar dalam suatu waktu bisa saja dipandang salah di masa depan.

BACA JUGA:Di Depan Mahasiswa FAHUM UIN Raden Fatah, Dosen Ilmu Budaya UGM Sentil Kebebasan Berpendapat di Era Digital

BACA JUGA:Pilkada Serentak, Kata Mahasiswa S3 UIN Raden Fatah Jadi Ajang Pergulatan Sang Pemimpin dan Sang Pemimpi

3. Ketidakpastian dan Kompleksitas:

Realitas sering kali bersifat kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dipahami.

Ketidakpastian dalam hasil penelitian menunjukkan keterbatasan manusia dalam mencapai kebenaran absolut.

Kontribusi Filsafat Ilmu dalam Pencarian Kebenaran dan Realitas

BACA JUGA:Bukan Akting Biasa, Aksi Nyata Teater Arafah UIN Raden Fatah Dedikasikan 3 Manfaat Pembuatan Eco-Enzyme

Kategori :