Dalam beberapa aliran filsafat, realitas dipandang sebagai sesuatu yang tidak mutlak, melainkan dipengaruhi oleh perspektif, budaya, atau bahasa.
BACA JUGA:Rektor UIN Raden Fatah Dialog Bareng Menteri Nadiem, Bahas Evaluasi Pola Baru SNPMB 2024
Pandangan ini menantang gagasan tradisional tentang adanya realitas tunggal yang universal.
Tantangan dalam menelusuri kebenaran dan realitas bukanlah tugas yang mudah.
Beberapa tantangan utama dalam proses meliputi:
1.Bias dan Subjektivitas:
BACA JUGA:Gandeng Narasumber 4 Negara, FAHUM UIN Raden Fatah Implementasikan Distingsi Kajian Melayu Islam
BACA JUGA:RTM UIN Raden Fatah 2024: Tetapkan 8 Program Prioritas Tahun 2025
Pengetahuan sering kali dipengaruhi oleh asumsi, nilai, atau kepentingan subjektif. Hal ini dapat mengaburkan pandangan terhadap realitas yang objektif.
2.Perubahan Paradigma:
Ilmu pengetahuan tidak bersifat statis.
Perubahan paradigma, sebagaimana dijelaskan oleh Thomas Kuhn, menunjukkan bahwa apa yang dianggap benar dalam suatu waktu bisa saja dipandang salah di masa depan.
3. Ketidakpastian dan Kompleksitas:
Realitas sering kali bersifat kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dipahami.
Ketidakpastian dalam hasil penelitian menunjukkan keterbatasan manusia dalam mencapai kebenaran absolut.