Gerakan kolaboratif tersebut untuk memperluas akses perempuan terhadap pelatihan, pembiayaan, dan pemasaran produk UMKM.
BACA JUGA:Respon Mengejutkan Gubernur Herman Deru Jelang Pengukuhan IWAPI dan Pengembangan UMKM Perempuan
“Perempuan bukan sekadar pelaku usaha, tetapi juga agen perubahan yang mampu mengangkat citra daerah melalui produk lokal,” tukas Lidyawati.
Sementara itu, Ketua DPW PP UMI Sumsel Rety Septika menuturkan, sejak berdiri pada 2021, PP UMI berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM perempuan.
Pendampingan dan pelatihan itu dimaksudkan agar para pelaku UMKM perempuan naik kelas dan siap bersaing di pasar digital.
Rety menambahkan, mayoritas UMKM dikelola oleh perempuan, namun banyak di antara mereka belum memiliki akses informasi dan jejaring usaha yang memadai.
BACA JUGA:XL Axiata Perkuat Dukungan ke UMKM Perempuan, Pesantren, dan Komunitas Penyandang Disabilitas
BACA JUGA:Galeri Kain Tuan Kentang di Palembang Mendadak Viral! Dijadikan Dekranas sebagai Pusat Wastra Lokal
Nah lanjut Rety, PP UMI hadir di tengah-tengah UMKM perempuan untuk menjembatani kebutuhan tersebut.
“Organisasi kami berperan sebagai wadah yang menumbuhkan semangat kolaborasi dan solidaritas di antara pengusaha perempuan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya transformasi digital dalam pengembangan UMKM.
“Kita dorong pelaku UMKM agar terbiasa bertransaksi secara digital dan memanfaatkan platform daring,” pungkasnya.