MAN IC OKI Sumatera Selatan, Madrasah Aliyah Ke-10 yang Masuk 100 Besar Sekolah Terbaik Versi UTBK 2022
MAN IC OKI Sumatera Selatan, Madrasah Aliyah Ke-10 yang Masuk 100 Besar Sekolah Terbaik Versi UTBK 2022. Kepala MAN IC OKI tengah melantik kepengurusan OSIS Periode 2023-2024.--MAN IC OKI
BACA JUGA:36 Mahasiswa STIQ Al Lathifiyyah Palembang Ikuti Prosesi Wisuda di Hotel Aston
“Selain MAN IC, ada MAN 2 Kota Malang yang berada pada urutan ke-19 atau terbaik ketiga untuk kategori madrasah dengan nilai rata-rata UTBK mencapai 617,605,” timpalnya.
Dari 12 MA terbaik yang masuk TOP 100, terdapat 11 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan satu Madrasah Aliyah Swasta (MAS).
Untuk MAN IC OKI, berada pada peringkat nasional ke-61 atau terbaik kesepuluh untuk kategori madrasah dengan rerata nilai UTBK 590,113.
MAN IC OKI merupakan model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas utamanya.
BACA JUGA:Usai Sandang Akreditasi Unggul, Direktur BAN-PT Datangi UIN Raden Fatah: Siap Menuju Internasional
Ada 5 keunggulan MAN IC dibanding madrasah lainnya.
Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu pada standar mutu di atas standar nasional pendidikan dan berbasi keunggulan lokal.
Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan.
Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan.
Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional.
Kelima, mewajibkan peserta didik berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
Kehadiran MAN Insan Cendekia diharapkan mampu memadukan sains – teknologi dan ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) yang bertumpu pada 3 peradaban (hadlarah) yaitu peradaban teks atau kitab (hadlaratun-nash), peradaban ilmu (hadlaratun-ilmi), dan peradaban filsafat (hadlaratun-falsafah).
Dengan keterpaduan tersebut, MAN IC diharapkan menjadi pelopor upaya menghilangkan dikotomi ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama ini terjadi dalam pendidikan Islam di Indonesia.