Satreskrim Polrestabes Palembang Tangkap Seorang Wanita Warga Ogan Ilir, Kasus Apa?

Wanita ini ditangkap anggota Satreskrim Polrestabes Palembang terkait penipuan dan penggelapan yang kemudian Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono menanyakan modus yang dilakukan dalam aksinya.--Kurniawan/Koranpalpres.Com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Waduh, wanita ini ditangkap anggota Satreskrim Polrestabes Palembang lantaran melakukan penipuan dan penggelapan.
Dan saat dihadirkan dalam rilis yang dilaksanakan di Mapolrestabes Palembang, Rabu 30 April 2025, wanita yang diketahui bernama Wita Anggraini (27) warga Desa Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir hanya tertunduk.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan mengatakan, bahwa pelaku ini telah melakukan tindak pidana tersebut.
Dimana dengan modus meloloskan bekerja di salah satu perusahaan BUMN yang tidak lain PT KAI Divre III Palembang, yang membuat ratusan juta berhasil dibawa kabur pelaku.
BACA JUGA:Hari Buruh Internasional 2025, Ini Penyampaian Kapolda Sumsel
BACA JUGA:Kriminalitas Susah Ditebak, Warga Harus Perketat Keamanan Lingkungan Masing-masing
"Dengan iming-iming tersebut, pelaku berhasil memperdaya dan bahkan korbannya tergiur hingga 11 laporan polisi dibuat atas ulah pelaku," ujarnya.
Pelaku ini mengaku ke korban merupakan staff keuangan PT KaI Divre III, Palembang dan pelaku pun menjanjikan kepada korban bisa meloloskan bekerja di PT KAI.
Dari situlah para korban terpedaya, bahkan juga menjanjikan korbannya bisa memasukan kerja di PT KAI dengan memberikan uang Rp5 juta untuk administrasinya.
Setelah uang diberikan kepada pelaku, janji pelaku kepada korban bisa berkerja di PT KAI pun hanyalah mimpi belaka.
BACA JUGA:Ini Cara Polrestabes Palembang Tekan Kriminalitas di Wilayahnya
BACA JUGA:Inilah Kota dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Indonesia, Palembang Masuk Nggak?
Saat itu pelaku langsung membawa uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
"Jadi korban ini hanya menjanjikan saya tapi tidak bekerja alias tidak adanya panggilan dari PT KAI dan lowongan pekerjaan yang dimaksud. Uang yang telah diberikan langsung digunakan pelaku untuk memenuhi kebutuhannya sehari -hari," bebernya.