Suara Mahasiswa Universitas Andalas! Korupsi Gerogoti Sistem Peradilan Bikin Hukum Tajam ke Bawah

Artikel berjudul "Korupsi Dalam Sistem Peradilan: Benarkah Hukum Masih Tajam ke Bawah?" ini ditulis oleh Mhd.Wildan Ats'Tsauri, mahasiswa FISIP Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. --kolase koranpalpres.com
Artikel berjudul "Korupsi Dalam Sistem Peradilan: Benarkah Hukum Masih Tajam ke Bawah?" ini ditulis oleh Mhd.Wildan Ats'Tsauri, mahasiswa FISIP Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
KORANPALPRES.COM - Kalau kita bicara tentang hukum di Indonesia, ada satu pertanyaan yang sering muncul di telinga sampai sekarang: Kenapa hukum di Indonesia itu terasa tajam ke bawah tapi tumpul ke atas?
Ini bukan cuma pepatah atau sindiran, tapi realitanya yang banyak orang lihat di depan mata.
Di negara manapun, hukum dianggap sebagai pilar utama dalam penegakan keadilan dan hak asasi manusia.
BACA JUGA:Ruang Hidup Kedua Banyak Orang, Mahasiswa Universitas Andalas Bedah Fenomena Hukum TikTok
Namun, dalam banyak kasus, hukum yang seharusnya tajam ke atas, justru terasa tumpul dan tidak berfungsi dengan baik.
Jadinya muncul rasa kecewa dan malu yang mengakar dalam hati masyarakat terhadap kondisi penegakan hukum di Indonesia saat ini.
Masyarakat merasa keadilan seperti sulit ditemukan, apalagi ketika sudah menyangkut dengan namanya korupsi.
Korupsi dalam Sistem Peradilan
Kasus-kasus korupsi diperadilan dari tahun ke tahun, bikin kepercayaan publik makin turun.
Sebagai salah satu lembaga yang bertugas untuk menegakkan hukum, para hakim, jaksa, dan aparat peradilan lainnya memiliki kekuasaan yang sangat besar dalam memutuskan nasib seseorang.
Namun, tidak sedikit kasus di mana proses peradilan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.