Dari Tanah Pengasingan Menuju Tanah Kelahiran: Gagasan Relokasi Makam SMB II
Dari Tanah Pengasingan Menuju Tanah Kelahiran: Gagasan Relokasi Makam SMB II-kolase-
Di Pulau Ternate berdiri tegak sebuah Gunung Berapi "GAMALAMA" berbentuk kerucut yang tinggi nya 1.715 m dari permukaan Laut.
Luas nya Pulau Ternate 111 km2, dengan jumlah penduduk nya 204.092 jiwa ( thn 2023 )
Masyarakat atau penduduk Ternate hidup di Kaki G. GAMALAMA, mengelilingi kaki Gunung tersebut.
Bila kita memutari G. GAMALAMA, dengan Mobil, berkecatapan 20 - 30 km/Jam, maka cukup dengan memakan waktu sekitar 70 menit, sudah bisa ketemu gelang.
BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Catat Kenaikan Penumpang 3,2 Persen Saat Angkutan Lebaran 2025
Pertanyaan yang menggelitik adalah, apakah G. GAMALAMA PERNAH MENGALAMI ERUPSI....?
Pertanyaan ini yang perlu dijawab. Bahwa G. GAMALAMA adalah Gunung berapi, yang ditutupi oleh Hutan Montane.
G. GAMALAMA ternyata, sudah 4 kali terjadi Erupsi dan memakan korban jiwa. Pertama meletus tahun 1538, kemudian 1775, dan melenyapkan Desa Soela Takomi bersama 41 penduduk. Menutupi Bandar Udara SULTAN BABULLAH, sehingga penduduknya mengungsi ke Pulau TEDORE.
Pada tahun 2009 menunjukan aktivitas nya menjadi Status Waspada.
Pada tanggal 05 Desember 2011 terjadi semburan Abu Vulkanik setinggi 2.000 meter. Tanggal 16 Desember 2012 Gunung GAMALAMA kembali meletus.
Pulau Ternate dan masyarakat nya, tidak saja terancam oleh G GAMALAMA, akan terapi juga bisa terancam oleh G Raung di Manado.
Kedua Gunung tersebut berada dalam satu Lempeng Tektonik yang belum lama ini menunjukan aktivitas yang membahayakan P Ternate dan penduduk nya.
Lalu bagaimana dengan keamanan serta keberlangsungan Makam SMB II dalam jangka panjang, tentu tidak luput dari aktivitas kedua Gunung tersebut.
Kota Ternate cukup ramai dan sibuk ketika masih Status Ibu Kota Provinsi MALUT. Namun dengan berpindah nya Ibu Kota MALUT ke Sofifi, bisa berpengaruh terhadap Makam SMB II. Sebelum nya cukup terjaga dan terpelihara dengan baik.