Instruksi Bupati Dilanggar? Dugaan Bisnis Seragam oleh Sekolah Terus Terjadi di OKU Timur

Instruksi Bupati Dilanggar? Dugaan Bisnis Seragam oleh Sekolah Terus Terjadi di OKU Timur--kem
MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Bupati OKU Timur, H Lanosin Hamzah belum lama ini dengan keras langsung memerintahkan Dinas Pendidikan untuk segara menyelidiki kasus jual baju seragam sekolah dengan harga mahal yang sangat memberatkan wali murid.
Bupati Lanosin saat meminta kepada dinas pendidikan OKU Timur agar segera mengambil langka tegas terhadap pihak sekolah SD dan SMP yang menjual seragam sekolah yang memberatkan wali murid dengan harga yang mahal sampai Rp 600 ribu.
Namun disayangkan diduga pihak Dinas Pendidikan seperti mengambaikan imbaun bupati tersebut.
Hal ini dibuktikan sMpai saat ini masih ada laporan dari masyarakat yang mengeluhkan harga seragam sekolah sampai Rp 780 ribu.
BACA JUGA:Soal Seragam Sekolah Berbayar, Bupati OKU Timur Minta Maaf dan Janji Tindaklanjuti
BACA JUGA:Polemik Permendikbud Ristek Soal Seragam Sekolah Baru, Simak Kata Kepsek SMPN Lahat
Saat wartawan Palembang Ekspres mencoba menghubungi Kabid Dikdas Disdikbud OKU Timur terkait adanya laporan warga adanya sekolah SDN di Martapura menjual baju seragam dan alat sekolah lain sampai Rp 780 ribu, Edi memilih bungkam tak merespon.
Walaupun wartawan Palembang Ekspres dalam pesan singkat lewat Wa pribadinya menjelaskan kenapa konfirmasi agar berita berimbang.Namun Edi tetap diam walau bukti laporan itu di kirimkan lewat Wanya.
Hal ini menujukan sikap yang tak bersahabat dan kurang terbukanya Dinas Pendidikan terhadap wartawan.
Sementara Bupati Enos masih mau melayani wartawan dan berbincang santai terkait kemajuan pendidikan OKU Timur yang sesuai dengan slogan Maju Lebih Mulia.
BACA JUGA:Coreng Citra Bupati OKU Timur, Dugaan Jual Beli Seragam SD Akan Diselidiki
BACA JUGA:Program Seragam Gratis Hanya Janji Palsu, Warga OKU Timur Tegaskan Dukung Fery-Herly di Pilkada
Sampai berita ini di terbitkan tetap belum ada jawaban sama sekali dari Edi bahkan saat portal ini menghubunginya lewat pesan singkat Wa pribadinya pohone Edi sudah tidak aktif lagi.
Sementara dalam pertemuan dengan wartawan Palembang Ekspres belum lama ini Bupati secara tegas menyatakan tidak mengizinkan adanya penguatan berbentuk apapun yang memberatkan masyarakat termasuk jual beli baju seragam.