LAHAT, KORANPALPRES.COM - Dalam upaya mendukung program nasional peningkatan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat mengambil langkah strategis, dengan mencanangkan program ternak sapi berskala besar yang diperuntukkan langsung bagi masyarakat.

Program ini diumumkan secara resmi Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE pada saat rapat paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lahat ke-156 yang digelar belum lama ini.

Terobosan ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, serta meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.

Sebagai leading sektor, Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Hortikultura (TPHP) Kabupaten Lahat menyatakan kesiapan penuh dalam merealisasikan program tersebut.

BACA JUGA:KEREN! Pemkab Lahat Bakal Luncurkan Gerakan 1 RW 1 Bank Sampah, Ini Penjelasan Wabup

BACA JUGA:Pemkab Lahat Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila, Widia Ningsih : Tumbuhan Jiwa Nasionalis Sejak Dini

Plt Kadis TPHP Lahat, Ferry Wisnu ST MT melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan), Adi Sulistio STP membenarkan, bahwasanya program ternak sapi berskala besar saat ini telah memasuki tahap kajian mendalam,

untuk mekanisme penyaluran bantuan ternak akan difokuskan pada kelompok tani, yang telah memiliki legalitas dan kemampuan teknis di bidang peternakan.

“Kami tidak ingin program ini gagal karena diberikan kepada pihak yang tidak memiliki keahlian. Harapannya, ternak sapi ini bisa dikelola secara profesional, agar tidak ada sapi yang mati sia-sia,” ujar dia.

Langkah ini, masih terangnya, dinilai sebagai upaya nyata Pemkab Lahat untuk membangun ketahanan pangan berkelanjutan, dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat berbasis peternakan.

BACA JUGA:Pemkab Lahat Terima LHP LKPD TA 2024 dari BPK Perwakilan Sumsel, Ini Pesan Bupati

BACA JUGA:FKKD Kikim Barat Dukung Penuh Pemkab Lahat Buat Perda Tenaga Kerja Lokal, Ini Katanya

"Dengan adanya peternakan skala besar nantinya mampu menggerakkan roda perekonomian rakyat, sehingga mereka mampu mandiri didalam pengelolaannya," papar dirinya.

Hanya saja, masih ujar Adi Sulistio, hewan ternak tersebut jangan sampai nantinya tidak ditangani dengan serius, alias mati karena alasan masuk angin dan lain sebagainya.