Produksi Padi Petani Alami Penurunan, Dinas TPHP Lahat Gercep Tanggapinya, Ini Penyebabnya
PANEN RAYA : Bupati Lahat didampingi Kabid TPH, Camat Kikim Selatan, Kades dan OPD melaksanakan panen raya di Desa Pagarjati -Bernat/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Panen padi yang dialami petani di Desa Karang Dalam Ilir, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat tahun ini menunjukkan penurunan jumlah produksi.
"Betul, biasanya kalau sekali panen dapat gabah kering bisa menghasilkan 1.400 kilogram sedangkan ini hanya 800 Kg," sebut petani yang tidak mau disebutkan namanya.
Hal ini, sambung dia, disebabkan dikarenakan buah padi mengalami ampe (kosong) yang mempengaruhi produksi beras.
"Setelah saya giling menjadi beras jumlah yang diperoleh pun tidaklah sama seperti tahun sebelumnya, makanya dirinya meminta kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, dapat membantu mencarikan jalan keluarnya," tukas dirinya.
BACA JUGA:Jurus Jitu Dinas TPHP Lahat Upaya Tingkatkan Produksi Padi, Ciptakan Swasembada Pangan
BACA JUGA:Dinas TPHP Lahat Bantu Benih Sayuran kepada TP PKK Sukamakmur, Ini Tujuannya
Terpisah, Plt Kepala Dinas TPHP Lahat, Ferry Wisnu ST MT melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA menuturkan, untuk Lahat Selatan memang musim kali ini banyak faktor yang mempengaruhi penurunan produksi.
Untuk hama dan penyakit masih dalam kategori relatif aman, ada beberapa serangan penggerek batang atau kresek namun tidak terlalu banyak.
"Selain faktor hama dan penyakit, ada juga faktor dari benih yang kurang bernas. Untuk musim kedepan perlu dilakukan seleksi benih untuk memisahkan benih yang bagus dengan hampa," imbaunya.
Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh ketika padi berbunga angin kencang, proses reproduksinya kurang maksimal jadi menghasilkan padi yang hampa dan tidak bernas.
BACA JUGA:GACOR! Tingkatkan Produksi Padi Dinas TPHP Lahat Kendalikan Hama Kresek dengan Langkah Ini
BACA JUGA:GERCEP! Dinas TPHP Lahat Kendalikan OPT Tikus di Areal Persawahan dengan Jurus Jitu Ini
"Untuk musim kedepan akan kami coba melaksanakan seleksi benih, sekaligus juga perlakuan benih berkerjasama antara kelompol tani (Poktan) dan PPL setempat," pungkas Ahmad Firdaus.