Selebrasi Ririn dari SMAN 3 Banyuasin 1 Usai Kalahkan Temannya dalam Pertarungan Ketat Lomba Sang Juara
Selebrasi Ririn dari SMAN 3 Banyuasin 1 Usai Kalahkan Temannya dalam Pertarungan Ketat Lomba Sang Juara-Foto: Alhadi Farid-koranpalpres.com
BACA JUGA:Ratu Sinuhun Hantarkan Udin ke Babak Grand Final 'Sang Juara Payo ke Museum'
“Alhamdulillah, saya benar-benar tidak mengira bisa menang,” ujarnya dengan penuh syukur.
Sementara itu, Jessica Andrea Sari, peserta yang lebih dahulu meraih gelar juara, mengaku sempat kurang percaya diri karena jumlah peserta yang sangat banyak. Namun, dia tetap berusaha dengan mempersiapkan diri melalui kuis yang diberikan guru serta terus berdoa agar bisa melaju ke babak grand final.
"Meski begitu saya tetap berusaha dan berdoa apalagi akan mewakili sekolah, tetap semangat menjadi juara," ucapnya.
Ada juga peserta dari kelas 10, Nursanah, yang baru pertama kali mengikuti lomba tersebut. Ia berharap bisa membawa kebanggaan bagi orang tuanya melalui partisipasinya di ajang ini.
BACA JUGA:Dari Deg-Degan hingga Rasa Bangga, Begini Cerita Jujur Pemenang Lomba Sang Juara 'Payo ke Museum'
“Ini pertama kali saya ikut lomba seperti ini, dan saya benar-benar ingin membanggakan orang tua saya,” ujarnya, dengan penuh semangat.
Sebelumnya pertanyaan kedua dari lomba “Sang Juara” menguji pengetahuan sejarah peserta dengan tajam.
Ketika ditanya Benar atau Salah Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara dianggap sebagai Dewa Siwa atau Pemelihara Alam?
Terlihat puluhan peserta menjawab Benar dan ada 7 peserta menjawab salah.
Kesalahan ini meluluhkan puluhan peserta, hingga akhirnya hanya tersisa 7 peserta yang berhasil bertahan.
Perjalanan Ririn dan teman-teman dalam kompetisi Sang Juara Payo ke Museum menjadi bukti bahwa ketekunan, persiapan matang, dan doa adalah kunci utama untuk meraih prestasi, bahkan ketika harus bersaing ketat dengan teman sendiri.