Kicauan dari Masa Lalu! Mengungkap Kisah Kiai Blawong, Perkutut Ratusan Tahun Penjaga Keraton Solo
Kicauan dari Masa Lalu! Mengungkap Kisah Kiai Blawong, Perkutut Ratusan Tahun Penjaga Keraton Solo- Masruri Muhammad-
KORANPALPRES.COM- Di tengah kemegahan Keraton Surakarta Hadiningrat, ada sebuah kisah melegenda yang tak banyak diketahui, tentang seekor burung perkutut bernama Kiai Blawong.
Burung ini bukan perkutut biasa, melainkan pusaka hidup yang konon telah berusia ratusan tahun.
Kicauannya bukan sekadar nyanyian, melainkan gema dari masa lalu, menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Keraton Solo dan lambang keluhuran budaya Jawa.
Kiai Blawong adalah nama yang disematkan pada burung perkutut yang dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.
BACA JUGA:Tidur di Atas Air Minum, Perkutut Ini Dipercaya Membawa Rezeki, Panjang Umur dan Awet Muda
BACA JUGA:Siap-Siap Terkejut! Ini 5 Arti Mimpi Burung Perkutut yang Sering Dianggap Pertanda dari Alam Semesta
Menurut cerita yang beredar di kalangan abdi dalem dan masyarakat Solo, perkutut ini bukan hanya sekadar peliharaan, melainkan simbol yang sangat dihormati.
Ia dianggap sebagai penjaga keraton, yang kehadirannya melambangkan kemakmuran, kedamaian, dan kelangsungan wangsa Mataram.
Kisah Kiai Blawong erat kaitannya dengan para raja. Dalam tradisi Jawa, seorang raja atau bangsawan sejati harus memiliki lima pusaka utama, yang dikenal sebagai Panca Gatra.
Salah satunya adalah Kukila atau burung perkutut. Kiai Blawong adalah perwujudan dari pusaka tersebut.
BACA JUGA:Perbedaan Perkutut Lokal Hutan dan Perkutut Ternak, Pemula Wajib Tahu!
Konon, burung ini memiliki katuranggan (ciri fisik) yang istimewa dan suara yang sangat merdu, yang diyakini membawa tuah dan keberkahan bagi keraton dan seluruh isinya.
Pertanyaan terbesar yang sering muncul adalah: bagaimana mungkin seekor burung bisa hidup hingga ratusan tahun? Secara ilmiah, hal ini sulit dijelaskan.