Mahasiswa Unsri Sebut Digitalisasi Masuk SD, Teknologi Ubah Cara Belajar Anak Kekinian

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Selasa , 07 Oct 2025 - 06:26

Karya Tulis Ilmiah Populer berjudul "Digitalisasi di Sekolah Dasar: Bagaimana Teknologi Mengubah Cara Belajar Anak" ditulis oleh Zahra Zonita, mahasiswa PGSD, Unsri.--dokumentasi

Belajar mandiri melalui aplikasi, serta berkolaborasi dalam proyek digital yang melatih keterampilan abad ke-21.

Meski keterbatasan fasilitas dan rendahnya literasi digital masih menjadi hambatan, potensi yang ditawarkan jauh lebih besar dibanding tantangannya.

Dengan dukungan pemerintah dalam penyediaan infrastruktur, guru yang siap memanfaatkan teknologi, serta orang tua yang mendampingi anak secara bijak.

Digitalisasi dapat benar-benar menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan inklusif.

Pada akhirnya, teknologi tidak hanya mengubah cara belajar anak di sekolah dasar.

Melainkan juga membentuk mereka menjadi generasi yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi dunia modern yang serba digital.

mahasiswa unsri sebut digitalisasi masuk sd, teknologi ubah cara belajar anak kekinian                            karya tulis ilmiah populer berjudul "digitalisasi di sekolah dasar: bagaimana teknologi mengubah cara belajar anak" ditulis oleh zahra zonita, mahasiswa pgsd, unsri.
koranapalpres.com - sekolah dasar merupakan fondasi penting bagi perkembangan anak.
di era digital saat ini, pembelajaran tidak lagi terbatas pada buku cetak dan papan tulis, melainkan juga melibatkan perangkat teknologi seperti proyektor, laptop, hingga aplikasi pembelajaran interaktif.
pemerintah indonesia pun mendorong transformasi ini melalui program digitalisasi sekolah.
baca juga:nggak lagi jadi momok menakutkan, mahasiswa unsri punya kiat belajar matematika dengan asyik
baca juga:mahasiswa unsri ungkap trik jitu siswa sd belajar semakin menyenangkan sambil nonton youtube 
target pemerintah untuk menyiapkan 288.865 sekolah siap digitalisasi pada tahun 2025 menunjukkan bahwa transformasi ini bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kebutuhan nyata.
perubahan ini penting dikaji karena menyangkut kesiapan anak, guru, serta orang tua dalam menghadapi tantangan pendidikan di abad ke-21.
perubahan besar ini membawa dampak langsung terhadap pola belajar siswa.
teknologi membawa perubahan nyata dalam cara anak belajar dimana pembelajaran menjadi lebih visual dan interaktif.
baca juga:magang di dinas koperasi dan ukm provinsi sumsel, langkah nyata 5 mahasiswa unsri belajar dari dunia kerja
baca juga:magang di dinas pemuda olahraga dan pariwisata kabupaten ogan ilir, 5 mahasiswa unsri mahir tangani isu sosial
anak-anak sekolah dasar yang sebelumnya terbiasa menerima materi secara konvensional, kini mulai berinteraksi dengan perangkat digital seperti laptop, tablet, atau aplikasi pembelajaran.
digitalisasi membuat suasana kelas lebih hidup dan menarik.
anak-anak yang sejak kecil sudah akrab dengan gawai merasa lebih antusias ketika teknologi digunakan dalam pembelajaran.
misalnya, pelajaran matematika dapat disajikan dalam bentuk permainan edukatif, atau pelajaran bahasa diperkuat dengan video interaktif.
baca juga:bukan magang biasa! 5 mahasiswa unsri ikut aktif cegah stunting lewat program genting di bkkn sumatera selatan
baca juga:magang di dinas pendidikan kota palembang, 5 mahasiswa unsri dapat pengalaman baru, apa ya kira-kira? 
hal ini membuat anak lebih mudah memahami materi karena proses belajar terasa menyenangkan.
 digitalisasi juga mendorong anak untuk lebih kreatif dan kolaboratif. 
banyak guru memanfaatkan platform digital untuk mengajak siswa membuat proyek bersama, seperti presentasi kelompok menggunakan aplikasi desain sederhana. 
dengan begitu, anak tidak hanya menguasai materi, tetapi juga belajar bekerja sama dan memecahkan masalah.
baca juga:sebulan magang di dinas perindagkop ukm ogan ilir, 5 mahasiswa unsri ikut sukseskan roadshow sultan muda
baca juga:magang di spnf skb palembang, mahasiswa unsri sadari pentingnya pendidikan nonformal untuk masa depan bangsa
meski membawa dampak positif, digitalisasi juga menghadirkan tantangan. 
tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai. 
data kemendikbudristek mencatat bahwa 33.182 sekolah di daerah 3t memang telah mendapat bantuan digitalisasi.
tetapi tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai misalnya masih banyak sekolah lain yang terkendala akses internet dan perangkat teknologi. 
baca juga:mahasiswa unsri jadi tahu, ternyata presiden direktur raksasa tambang dunia di indonesia ini lulusan hukum
baca juga:indonesia di ambang kehancuran karena punya 10 tanda ini, kata mahasiswa unsri solusinya pendidikan karakter
akibatnya, kualitas pembelajaran antara sekolah perkotaan dan sekolah terpencil belum merata.
 selain itu, kesiapan guru dan orang tua juga menjadi faktor penting. 
guru perlu menguasai teknologi agar dapat memanfaatkan media digital secara optimal, sementara orang tua diharapkan mendampingi anak agar penggunaan gawai tidak melenceng dari tujuan belajar. 
permasalahan ini semakin kompleks karena literasi digital masyarakat indonesia baru mencapai 62%, masih di bawah rata-rata negara asean yang sekitar 70%. 
baca juga:2 jempol! mahasiswa unsri buktikan penggunaan simulasi phet colorado sukses dongkrak prestasi ipa di sd
baca juga:hasil magang mengajar, mahasiswa unsri temukan kiat sukses ciptakan ketertarikan siswa untuk giat belajar 
angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum sepenuhnya siap menghadapi digitalisasi pendidikan.
 meskipun begitu, peluang yang ditawarkan digitalisasi sangat besar. 
teknologi dapat mendukung pembelajaran inklusif, menyediakan akses ke sumber pengetahuan global, serta melatih keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. 
dengan pemanfaatan yang tepat, digitalisasi justru dapat menjadi jembatan bagi anak-anak indonesia untuk bersaing di tingkat internasional.
baca juga:ga perlu bingung! mahasiswa unsri bagikan tips menyenangkan menulis puisi dengan bantuan gambar
baca juga:2 mahasiswa unsri temukan formula jitu memperkuat kepemimpinan antar instansi
 digitalisasi di sekolah dasar jelas mengubah cara anak belajar.
dari sekadar mendengarkan guru dan menyalin catatan, kini mereka dapat berinteraksi dengan media visual.
belajar mandiri melalui aplikasi, serta berkolaborasi dalam proyek digital yang melatih keterampilan abad ke-21. 
meski keterbatasan fasilitas dan rendahnya literasi digital masih menjadi hambatan, potensi yang ditawarkan jauh lebih besar dibanding tantangannya. 
baca juga:ini cara elegan astra motor sumsel ajak mahasiswa unsri bangga menjadi generasi #cari_aman
baca juga:1225 mahasiswa unsri diwisuda, lebih 50 persen sandang predikat dengan pujian
dengan dukungan pemerintah dalam penyediaan infrastruktur, guru yang siap memanfaatkan teknologi, serta orang tua yang mendampingi anak secara bijak.
digitalisasi dapat benar-benar menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan inklusif. 
pada akhirnya, teknologi tidak hanya mengubah cara belajar anak di sekolah dasar.
melainkan juga membentuk mereka menjadi generasi yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi dunia modern yang serba digital.