Sistem Integrasi Keamanan Pariwisata di Palembang, Anggota TACB Kemas AR Panji Sebut Sudah Mendesak Diterapin!
Ditpamobvit Polda Sumsel menggelar Pelatihan Sistem Integrasi Keamanan Pariwisata di Ruang Parameswara, Pemkot Palembang, Selasa 18 November 2025.--dokumentasi
Menurut Panji, kalau kawannya tersebut membagikan cerita ke komunitasnya ataupun ke kawan-kawannya, maka niscaya citra kota Palembang ikut rusak.
Ia menekankan bahwa fenomena tersebut harus cepat direspon dan ditindaklanjuti.
“Sering terjadi, ketika kasus heboh semua turun, mulai dari Wali Kota hingga polisi ikut turun,” singgung Panji.
“1-2 hari memang aman, namun pekan depannya pos sudah kosong lagi, maka ini tidak boleh terjadi,” sambungnya.
Lebih lanjut ia menekankan perlunya pembagian peran yang jelas antara polisi, Pol PP pariwisata, security tempat wisata, pelaku usaha, hingga masyarakat.
Selain itu, sistem yang transparan dan berbasis teknologi seperti CCTV, digital ticketing, serta pelaporan terpadu harus diperkuat agar pengawasan lebih akurat dan cepat.
BACA JUGA:Tinjau Rumah Pangeran Roes di Musi Rawas, TACB Siap Keluarkan Rekomendasi Cagar Budaya Asalkan…
BACA JUGA:Kinerjanya Dikritik AMPCB, Ini Reaksi Ketua TACB Kota Palembang
Panji menjelaskan, keberhasilan kawasan Kota Tua Jakarta dan Semarang tidak lepas dari penataan keamanan yang baik.
Ketika wisatawan datang, bisa foto-foto tanpa diganggu.
“Hal seperti inilah yang membuat destinasi nyaman,” tegas Panji.
“Kalau baru duduk langsung didatangi pengamen atau diminta uang, bagaimana wisata mau maju?” ulasnya.
BACA JUGA:Apa Kabar Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang?