Dukung Keamanan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan, PLN Perkuat Sinergi dengan Polda Sumsel
PLN UIP Sumbagsel terus membangun sinergi dengan Polda Sumsel sebagai langkah strategis memperkuat dukungan keamanan pembangunan infrastruktur kelistrikan--Ist
Dengan demikian, pengamanan infrastruktur dapat dilaksanakan secara terstruktur dan terkoordinasi dengan baik.
Polda Sumsel siap mendukung kelancaran berbagai PSN di sektor kelistrikan.
BACA JUGA:PLN Memperkuat Jalur Menuju Pasar Karbon Global Melalui Investasi Transisi Energi
“Infrastruktur kelistrikan merupakan tulang punggung pembangunan ekonomi daerah, sehingga keberhasilan pembangunan transmisi maupun pembangkit akan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat,” pungkas Kapolda.
General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan membutuhkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, terutama aparat kepolisian yang memiliki peran vital dalam aspek keamanan.
Pihaknya meminta dukungan dari Polda Sumsel, terutama dalam pengamanan Objek Vital Nasional.
Salah satunya adalah pembangunan SUTET 500 kV Muara Enim - New Aur Duri yang membentang sepanjang 480 kilometer sirkit (kms) dengan total tapak tower sebanyak 624 tower.
BACA JUGA:Semangat Hari Pahlawan, PLN Luncurkan Program Power Hero, Beri Diskon 50% Tambah Daya
BACA JUGA:PLN UIP Sumbagsel Nyalakan Harapan di Pesisir Banyuasin Lewat Program Pesona Mangrove
“Pembangunan ini akan mendukung keandalan pasokan listrik yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat Sumatera Selatan,” jelas Zaky.
Zaky menambahkan, dukungan aparat penegak hukum menjadi faktor strategis dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan, terutama untuk memastikan seluruh tahapan pembangunan berjalan aman dan terkendali.
Sinergi antara PLN dan Polda Sumsel menjadi fondasi penting dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan.
“Dengan adanya dukungan kepolisian, berbagai kegiatan konstruksi dan pembebasan lahan dapat berjalan lebih lancar, termasuk mitigasi potensi gangguan keamanan maupun sosial di lapangan,” ungkap Zaky.***