GERCEP, Cegah OPT AKABI Dinas TPHP Lahat Lakukan Ini Terhadap Tanaman Kedelai, Kira-kira Apa Itu

Reporter: Bernat |

Editor: Bernat |

Jumat , 03 May 2024 - 15:48

PENGENDALIAN : Dinas TPHP Lahat didampingi Koordinator POPT, PPL dan Poktan Suka Tani, melakukan gerakan pengendalian OPT AKABI Tanaman Kedelai-Bernat/koranpalpres.com-

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Gerak cepat, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat, melakukan pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) Aneka Kacang dan Umbi (AKABI), di lahan seluas 5 hektar (Ha), Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat.

"Setelah kita menerima laporan adanya OPT yakni ulat pelipat daun, yang luasan serangannya 0,5 Ha terhadap kedelai varietas lokal atau kipas," sebut Kepala Dinas TPHP Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Jumat 3 Mei 2024.

Dia menuturkan, intensitasnya tidak terlampau tinggi kisaran 10 persen, dengan populasi 1 ekor permeter perseginya yang mana umur tanaman mencakup 15-50 hari setelah tanam (HST).

"Makanya kita langsung melakukan pengendalian sebelum menyebar secara meluas, dengan menggunakan APH beauverria bassiana, yang mana musuh alami dari kedelai ini adalah kumbang koksi dan laba-laba," ulas dirinya.

Nah, Dinas TPHP Lahat memberikan rekomendasi diantaranya, pengamatan rutin, pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran serta sanitasi lingkungan.

"Mudah-mudahan kedepannya budidaya kedelai ini di Kabupaten Lahat terus berkembang, dan mampu menghasilkan produksi cukup tinggi," imbau Ahmad Firdaus.

Selain itu, sambung dia, petugas penyuluh terus mengamati sekaligus memantau keberlangsungannya, sehingga tidak hanya terfokuskan di Merapi Barat saja, melainkan meluas hingga ke kecamatan lainnya.

"Oleh sebab itulah, kita turun full tim di Lebak Budi ini, supaya penyebaran OPT Akabi mampu ditekan direndah mungkin," tandasnya.

gercep, cegah opt akabi dinas tphp lahat lakukan ini terhadap tanaman kedelai, kira-kira apa itu                            lahat, koranpalpres.com - gerak cepat, dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan (tphp) kabupaten lahat, melakukan pengendalian organisme penganggu tanaman (opt) aneka kacang dan umbi (akabi), di lahan seluas 5 hektar (ha), desa lebak budi, kecamatan merapi barat, kabupaten lahat.
"setelah kita menerima laporan adanya opt yakni ulat pelipat daun, yang luasan serangannya 0,5 ha terhadap kedelai varietas lokal atau kipas," sebut kepala dinas tphp lahat, eti listina sp mm melalui kepala bidang (kabid) tph, ahmad firdaus sp mma, jumat 3 mei 2024.
dia menuturkan, intensitasnya tidak terlampau tinggi kisaran 10 persen, dengan populasi 1 ekor permeter perseginya yang mana umur tanaman mencakup 15-50 hari setelah tanam (hst).
"makanya kita langsung melakukan pengendalian sebelum menyebar secara meluas, dengan menggunakan aph beauverria bassiana, yang mana musuh alami dari kedelai ini adalah kumbang koksi dan laba-laba," ulas dirinya.
baca juga:3 jam tangan casio super illuminator terbaru 2024, pancarkan cahaya hijau dalam kegelapan
baca juga:rekomendasi jam tangan casio illuminator, untuk pria dan wanita!
nah, dinas tphp lahat memberikan rekomendasi diantaranya, pengamatan rutin, pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran serta sanitasi lingkungan.
"mudah-mudahan kedepannya budidaya kedelai ini di kabupaten lahat terus berkembang, dan mampu menghasilkan produksi cukup tinggi," imbau ahmad firdaus.
selain itu, sambung dia, petugas penyuluh terus mengamati sekaligus memantau keberlangsungannya, sehingga tidak hanya terfokuskan di merapi barat saja, melainkan meluas hingga ke kecamatan lainnya.
"oleh sebab itulah, kita turun full tim di lebak budi ini, supaya penyebaran opt akabi mampu ditekan direndah mungkin," tandasnya.
baca juga:10 rekomendasi jam tangan pria keren 2024! penampilan elegan dengan kualitas premium
baca juga:6 jam tangan alexandre christie wanita paling best seller, tampil elegan dan menawan tanpa buat dompet boncos

Tag

Share