LAHAT, KORANPALPRES.COM - Penjabat (Pj) Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP MSi didampingi perwakilan dari PT KAI, Kadis PUPR, Kadis Perkim, Kepala Bappeda, Kasat Pol PP dan Damkar, Camat Lahat, Lurah RDPJKA serta Lurah Talang Jawa Selatan meninjau langsung bangunan di atas saluran Drainase Air Tua di Kelurahan RDPJKA, Kecamatan Lahat.

Setelah beberapa lokasi yang ditinjau seperti Drainase Ayek Tue, dan beberapa saluran siring lainnya tersumbat bila hujan deras akan menimbulkan luapan air.

Muhammad Farid mengatakan, bahwa saluran air atau drainase gorong-gorong itu sudah banyak alih fungsi, bukan hanya drainase saja tapi juga sudah menjadi hunian penduduk.

"Temuan kedua, banyak senimen-senimen tanah yang menumpuk di gorong-gorong drainase itu, yang harus dibersihkan dan untuk jangka dekat, kita lakukan adalah pembersihan gotong royong bersama agar timbulkan kesadaran masyarakat," ujarnya, Kamis 16 Mei 2024.

BACA JUGA:Akibat Diguyur Hujan Deras Jembatan Penghubung Trans Bumi Lampung Lahat Putus, Ini Langkah Gercep Kades Cecar

BACA JUGA:Formulir Cabup-Cawabup Pasangan Lahat Berlian Diterima DPD Golkar Lahat, Ini Pesan Disampaikan

Dirinya meminta, agar sekiranya kepada camat dan lurah sering-sering gotong-royong disini. Walaupun yang datang sedikit minimal gaungnya ada. 

"Ayo masyarakat bersama kita gotong-royong sehingga kotoran tidak sampai menumpuk, dan mengakibatkan air meluap apabila hujan turun," beber dia.

Sementara itu, Camat Kota Lahat, Isna Abidarda BA mengemukakan, memang di beberapa titik sepanjang drainase ayek tue ini telah berubah.

"Oleh masyarakat dibangun padahal jelas-jelas dilarang, karena bangunan tersebut nantinya dapat mempersempir aliran air, akibatnya ketika hujan turun dapat dipastikan air meluap," jelasnya.

BACA JUGA:Ingin Sekolah Gratis Tanpa Biaya? Daftar di SMP Tunas Bangsa Lahat Sekarang, Ini Persyaratan dan Keunggulannya

BACA JUGA:Uji Kemampuan Fisik Anggota, Kodim Lahat Selenggarakan Garjas Periodik, Lihat Yuk Keseruannya

Bahkan, masih kata dirinya, acapkali penduduk yang pemukiman berdekatan dengan saluran tidak diperkenankan membangun apapun.

"Yang ditakutkan seperti sekarang ini karena dapat membuat air meluap, pada akhirnya banjir mengenang pemukiman penduduk," tukas dirinya.