https://palpres.bacakoran.co/

Cerita Warga Musi Rawas Utara yang Bertahan Tanpa Jembatan di Desa Rantau Telang dan Tanjung Agung

Warga beraktivitas menggunakan perahu motor ketek -PALPRES.COM-

MURATARA,KORANPALPRES.COM - Fakta pilu warga desa rantau telang dan tanjung agung, Kecamatan Karang Jaya, Musi Rawas Utara menjalankan semua aktivitas pasca jembatan permanen putus.

Warga di dua desa tersebut kembali zaman saat Kabupaten Musi Rawas, sebelum pemekaran.

Warga di dua desa itu menggunakan kendaraan sungai yakni motor ketek.

Parahnya, jika air Rupit naik. Warga tidak bisa berbuat apa-apa. Soalnya jika sungai naik, kecepatan air semakin tinggi di kwatirkan menelan korban.

BACA JUGA:Jembatan Putus Akibat Banjir Bandang, Babinsa Kodim 0406/LL Seberangkan Warga dan Anak-Anak Sekolah

BACA JUGA:Jembatan Putus Akibat Banjir! Guru dan Siswa Pergi Sekolah Gunakan Rakit Kayu

Menanti pembangunan kembali jembatan itu, warga harus bersabar dengan semua keadaan. Menjalankan aktivitas dengan susah paya.

Warga harus transit jika ingin berpergian. Cuma kendaraan motor saja yang bisa di angkut oleh motor ketek.

Tiba di desa seberang warga baru bisa naik kendaraan mobil untuk berpergian.

Baik kebutuhan ekonomi, pekerjaan, berobat hingga aktivitas anak anak sekolah.

BACA JUGA:Tim Gabungan Lakukan Pembongkaran Gudang Minyak Ilegal di Banyuasin dan Muratara

BACA JUGA:Yuk Ngelong Ke Muratara, Ada Banyak Wisata Yang Menarik, Salah Satunya 'Permata' Hutan Lindung

Untuk satu orang di kenakan biaya naik motor ketek sebesar Rp 5ribu rupiah. Sementara bagi yang membawakan kendaraan mobil dikenakan biaya Rp 10ribu rupiah sekali naik.

Biaya tersebut tidak termasuk biaya naik kendaraan mobil, baik tujuan pasar Singkut ataupun kota Lubuklinggau.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan