Tol Kutepat Rampung 100 Persen, Percepat Arus Barang dan Buka Potensi Wisata di Sumut, Tol Sumbar Apa Kabar?
Tol Kutepat Rampung 100 Persen, Percepat Arus Barang dan Buka Potensi Wisata di Sumut, Tol Sumbar Apa Kabar?--YT/Arvi Adventure
KORANPALPRES.COM - Antusiasme meluap dari masyarakat Sumatera Utara menyusul pengumuman penyelesaian proyek strategis Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, yang dikenal sebagai Tol Kutepat.
PT Hutama Marga Waskita (Hamawas), dalam kemitraan dengan PT Hutama Karya (Persero), berhasil menyelesaikan dua ruas tol krusial dalam proyek ini, yaitu Ruas Indrapura – Kuala Tanjung (Seksi 2) sepanjang 18,05 kilometer.
Serta Ruas Tebing Tinggi - Serbelawan - Sinaksak (Seksi 3 dan sebagian Seksi 4), sepanjang 10,15 kilometer yang kini rampung 100% sejak Juni 2024.
Dengan keberhasilan ini, masyarakat Sumatera Utara bersiap untuk menikmati manfaat besar berupa peningkatan aksesibilitas dan mobilitas yang lebih lancar.
BACA JUGA:Cek Fakta! Ini Informasi Kecelakaan di Ruas Tol Indralaya-Prabu dari Hutama Karya
Direktur Utama Hamawas, Dindin Solakhuddin, menyampaikan harapannya bahwa tol baru ini akan memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian daerah dan sektor pariwisata, khususnya di sekitar Danau Toba yang menjadi daya tarik utama.
"Kehadiran Tol Kutepat bukan hanya akan mempercepat arus barang dan memudahkan mobilitas penduduk, tetapi juga membuka potensi wisata yang belum tergarap optimal sebelumnya," ungkap Dindin.
Namun, situasi di Provinsi tetangga, Sumatera Barat (Sumbar), masih memerlukan perhatian serius terkait perkembangan infrastruktur tol.
Meskipun terdapat rencana pengembangan jaringan tol di wilayah tersebut, progresnya belum sejauh Tol Kutepat di Sumatera Utara, memunculkan pertanyaan terhadap komitmen dan percepatan pembangunan infrastruktur di sana.
Meskipun telah berjalan selama delapan tahun sejak dimulai, proyek pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru di Sumatera Barat (Sumbar) masih menghadapi berbagai kendala yang menghambat penyelesaiannya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kompleksitas dalam proses pembebasan lahan.