Presiden Jokowi Menggelar Pertemuan Bilateral Dengan Presiden Peru Dina Boluarte, Ternyata Ini Yang Dibahas
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Peru Dina Boluarte di Moscone Center, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Kamis, 16 November-Sekertariat Kabinet Republik Indonesia-
PALEMBANG - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Peru Dina Boluarte di Moscone Center, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Kamis, 16 November 2023.
Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung keketuaan Peru dalam APEC 2024.
“Senang dapat bertemu untuk pertama kali dan selamat atas keketuaan Peru pada APEC 2024, serta Presidensi Pro Tempore Peru pada Aliansi Pasifik, Indonesia siap mendukung keketuaan Peru di APEC tahun depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menuturkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Peru dalam lima tahun terakhir menunjukan progres yang baik.
BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Menyambut Baik Pembahasan Tentang Penambahan Saham Freeport di Indonesia
BACA JUGA:Pererat Silaturahmi, Setkab Kembali Gelar Turnamen Tenis Meja
Oleh karenanya, Presiden meminta dukungan Presiden Peru untuk pembentukan perjanjian perdagangan bebas agar dapat segera diselesaikan.
“Saya harap perundingan pertama dapat selesai paling lambat akhir 2024 sehingga dapat diumumkan di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi APEC 2024 di Peru,” imbuhnya.
Selain itu, Kepala Negara juga meminta dukungan Presiden Dina Boluarte dalam keberlangsungan Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) yang akan digelar pada tahun 2024.
“Mohon dukungan Yang Mulia bagi kelancaran INA-LAC 2024 untuk perkuat kemitraan ekonomi antara Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia,” tuturnya.
BACA JUGA:Bertemu Presiden Amerika Serikat, Presiden Jokowi Sampaikan Hasil KTT OKI tentang Palestina
BACA JUGA:Seluruh Pj Kepala Daerah Kumpul di Istana Merdeka Simak 7 Arahan Sakti Presiden Jokowi
Presiden Jokowi juga turut mendorong dibangunnya dialog serta kerja sama antarnegara penghasil mineral untuk memastikan ketersediaan dan nilai tambah mineral hingga keberlanjutan rantai pasok global.
“Terkait critical minerals, kita perlu membangun dialog dan kerja sama bersama negara penghasil mineral lainnya untuk jamin ketersediaan dan nilai tambah, dorong kemajuan ekonomi, dan pastikan sustainabilitas rantai pasok global,” ucapnya.