MALAYSIA, KORANPALPRES.COM – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mematangkan kerja sama Double Degree Magister antara 5 Universitas Islam Negeri (UIN) dengan University Utara Malaysia (UUM). 

Progres kerja sama ini dibahas Delegasi Indonesia dan Malaysia di Kampus UUM, Kedah, Malaysia.

Adapun kelima UIN yang akan menjalin kerja sama dengan UUM antara lain UIN Sunan Gunungjati Bandung, UIN Sunan Ampel Sunan Ampel Surabaya, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Raden Fatah Palembang, dan UIN Mataram NTB.

"Di samping menghadiri Convocation UUM, Delegasi Kemenag juga akan mematangkan implementasi kerja sama program Double Degree Magister antara 5 UIN dengan UUM yang akan dilaksanakan awal 2024," ujar Ketua Delegasi Indonesia Thobib Al Asyhar di Kedah, Malaysia, Jumat (17/11/2023).

BACA JUGA:Semarakkan Dies Natalis ke-59, UIN Raden Fatah Gelar Jalan Sehat

Thobib yang juga Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama pada Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag menjelaskan, program Double Degree tahap awal akan diikuti 50 penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP. 

Ke-50 penerima BIB LPDP ini berasal dari 5 UIN dan saat ini tengah mengikuti English Preparation Program (EPP) di Jakarta. 

EPP diselenggarakan Jakarta Business School (JBS) sebagai representasi Malaysian University English Test (MUET), dan berlangsung selama 2 bulan.

"Para penerima BIB LPDP ini mendapatkan kursus bahasa Inggris secara intensif agar memenuhi persyaratan minimum dari standar MUET sebelum masuk kuliah di UUM," tutur Thobib.

BACA JUGA:36 Mahasiswa STIQ Al Lathifiyyah Palembang Ikuti Prosesi Wisuda di Hotel Aston

Senada Ketua Program Management Unit (PMU) BIB-LPDP, Ruchman Basori mengimbuhkan, pematangan kerja sama 2 pihak untuk memastikan program Double Degree dengan perguruan tinggi di luar negeri dapat dilaksanakan awal tahun depan. 

Terlebih, program Double Degree ini menjadi salah satu program prioritas Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI.

"Program Double Degree magister antara PTKIN dengan UUM merupakan pilot project program Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI,” beber Ruchman. 

“Sebelum dilaksanakan, kami ingin seluruh persiapan benar-benar berjalan dengan baik, seperti persyaratan dokumen intake mahasiswa, pengurusan visa, maupun rencana tempat tinggal mahasiswa," timpalnya.