Sekolah Kebangsaan FISIP Unsri dan Mafindo, Siap Tangkal Hoaks di Era Digital
Mahasiswa FISIP Unsri mengikuti Sekolah Kebangsaan yang digelar oleh Mafindo dan didanai google.org untuk menangkap hoaks di era digital--Ist
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Mahasiswa FISIP Unsri diberikan pembekalan agar siap menangkal hoaks di era digital.
Pembekalan ini diberikan dalam kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar hasil kerja FISIP Unsri dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini didanai google.org untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa FISIP UNSRI.
BACA JUGA:16 Universitas Partisipasi di Seminar Nasional Fisip Unsri, Ini Daftarnya
Terdapat 10 Kelompok yang terdiri dari 10 peserta didampingi oleh seorang fasilitator tiap kelompoknya, yang memberikan arahan melalui empat modul yaitu pemilu, demokrasi, penginderaan hoaks, dan waspada sanksi.
Program merupakan bagian dari upaya Mafindo untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap hoaks dan misinformasi, khususnya di kalangan pemilih pemula.
Mengusung slogan daerah “Kito Tular, Pacak Nalar,” acara ini menekankan pentingnya menyebarkan kemampuan berpikir kritis sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan arus informasi digital yang semakin kompleks.
PIC Tular Nalar Palembang, Nurly Meilinda, S.I.Kom., M.I.Kom memberikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini.
BACA JUGA:Kunjungi Kampus Unsri Indralaya, Wardah Edukasi Mahasiswa hingga Bagikan Produk
BACA JUGA:33 Kampus dengan Jurusan Teknik Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Unsri Nomor Berapa?
“Kami sangat senang dan bangga atas partisipasi dari semua peserta sekolah kebangsaan hari ini. Harapannya acara kali ini bukan hanya belajar berpikir kritis, tetapi juga bagaimana mahasiswa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan menyebarkan pola pikir yang benar dalam menghadapi misinformasi,” ujar Nurly sekaligus Dosen FISIP UNSRI ini.
Dia menjelaskan, kegiatan ini diharapkan bisa mendorong anak muda bisa aktif dan kritis dalam berkontribusi mewujudkan Pemilu yang jujur dan damai, termasuk damai di dunia maya tanpa adanya penyebaran informasi hoaks.