Pemda Muratara Buka Lahan Tidur Masyarakat Yang Tak Produktif, Petani Disarankan Tanam Ini

Dinas Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), provinsi Sumsel membuka lahan masyarakat yang tak produktif-Foto:Hengki Pransis/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dinas Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), provinsi Sumsel kelola lahan terlantar.

Tujuannya membuka lahan-lahan masyarakat yang tidak produktif menjadi lahan produktif, setidaknya ada 14 hektar lahan untuk satu kelompok.

Selain itu pembukaan lahan pertanian bertujuan menambah luas area lahan pertanian baik itu untuk tanaman semusim maupun tanaman pertanian lainnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Ade Meiri Siswi menjalankan program strategis Pemerintah Kabupaten yaitu membantu petani untuk pembukaan lahan tidur.

BACA JUGA:Ubah Lahan Tidur Jadi Produktif di Lubuklinggau, Begini Strategi Dandim Letkol Kunto Adi Setiawan

"Jadi setelah dibuka tahap pertama ini kita akan menjadikan lahan itu sebagai lahan untuk ditanamkan jagung,"kata Ade Kamis 26 Nopember 2023.

Sambungnya, selanjutnya petani dapat mengusulkan tanaman tahunan yang menjadi kebutuhan petani misalnya tanaman alpukat, atau kelapa untuk ditanamkan pada lahan mereka yang sudah kita buka.

Selain jagung ada juga bawang merah, komoditi ini inovasi baru yang sedang digalakkan Pemerintah.

Ade menyebut lahan bawang merah paling tidak dibuka seluas 118 hektar lahan dengan produktivitas 6-7 ton setiap panen.

BACA JUGA:Jangan Biarkan Mubazir, Petani Yang Miliki Lahan Tidur Bisa Dapat Cuan Dengan Cara Ini

"Ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, sekabupaten Muratara,"kata Ade.

Masih lumayan jauh, namun tetap optimis setidaknya ada pondasi yang di bangun untuk masyarakat. Warga tidak ketergantungan dengan perkebunan saja.

Pemerintah berharap masyarakat mempunyai pendapatan penghasilan dari komoditi pertanian lainnya tidak hanya terpaku dari satu komoditi saja yaitu komoditi sektor perkebunan tapi bisa ke komoditi lain tanaman semusim baik tanaman pangan maupun hortikultura.

"Ini inovasi kami menghadapi 2024 mendatang," ujar Ade.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan