Pj Bupati Lahat Imam Pasli Tegaskan Isu Konflik Pilkada dan Keberpihakan, Ini Penjelasannya
Pj Bupati Lahat Imam Pasli Tegaskan Isu Konflik Pilkada dan Keberpihakan--
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi mengatakan, bahwasanya terkait status Kabupaten Lahat dalam potensi konflik dan isu keberpihakan pada salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lahat itu tidak benar (hoax).
"Saya ingin menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat sangat berkomitmen, untuk memastikan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Lahat berjalan dengan aman, damai, dan kondusif," sebut dia, Rabu 2 Oktober 2024.
Mengenai laporan bahwa Kabupaten Lahat masuk dalam wilayah “Merah” atau memiliki potensi konflik dalam Pilkada, bahwasanya pihaknya siap berkoordinasi dengan seluruh pihak.
"Termasuk TNI, Polri, KPU, Bawaslu dan tokoh masyarakat, untuk mengantisipasi segala bentuk kerawanan dan memitigasi potensi konflik yang mungkin muncul," imbau dia.
BACA JUGA:Tekan Laju Inflasi, Pj Bupati Lahat Laksanakan Program Macak di Desa Bintuhan, Ini Pesannya
BACA JUGA:HEBAT! 28 Anak Petani Sawit Dapat Beasiswa Kuliah Gratis, Pj Bupati Lahat Ikut Bangga
Dirinya mengemukakan, langkah-langkah yang telah di lakukan adalah sosialisasi terkait pentingnya menjaga suasana damai.
Bahkan terus melakukan edukasi kepada masyarakat, untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
"Kepada seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, pemuda, serta seluruh pasangan calon dan tim sukses dapat berpartisipasi aktif dalam menciptakan situasi yang damai dan demokratis," papar Imam Pasli.
Terkait isu yang beredar mengenai, masih jelasnya, keberpihakan kepada salah satu paslon, bahwa sebagai Penjabat Bupati saya bersikap netral dan tidak akan mendukung ataupun memihak kepada salah satu paslon.
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Ungkap Rahasia Terbesar Bukit Jempol yang Belum Banyak Orang Ketahui, Simak Yuk
BACA JUGA:Fraksi DPRD Pinta 4 Kepala OPD Dikembalikan Posisi Semula, Ini Jawaban Menohok Pj Bupati Lahat
"Saya memiliki tanggung jawab untuk menjaga netralitas dan memastikan bahwa seluruh proses Pilkada, berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ulasnya.
Kemudian disini saya tidak memiliki kepentingan politik dalam kontestasi ini, dan hanya fokus pada upaya menjaga stabilitas, keamanan, dan keberhasilan penyelenggaraan Pilkada yang jujur, adil, dan damai.