Jangan Sampai Punah! Museum Negeri Sumsel Rutinkan Lomba Permainan Tradisional, Pesertanya Over Target
Plt Kepala Disbudpar Sumsel Pandji Tjahjanto diwakili Kabid Kebudayaan Cahyo Sulistyaningsih (5 dari kiri) dan jajaran berfoto bersama Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah dan forkopimda membuka Lomba Permainan Tradisional di Museum Negeri Sumse--wawan/koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) fokus mencegah kepunahan permainan tradisional yang berkembang di tengah masyarakat.
Untuk kedua kalinya, museum berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel menggelar Lomba Permainan Tradisional khas Sumsel.
Perlombaan yang diselenggarakan Sabtu, 12 Oktober 2024 di areal Rumah Limas, halaman belakang Museum Negeri Sumsel itu berlangsung sukses dan meriah.
Ratusan pelajar SD dan SMP hingga masyarakat umum sangat antusias mengikuti 4 cabang lomba yang digelar pihak panitia.
Sepanjang perlombaan berlangsung, kegembiraan terpancar dari raut wajah para peserta lomba yang merupakan pelajar dan warga sekitar museum.
Plt Kepala Disbudpar Sumsel Pandji Tjahjanto melalui Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah mengatakan, negara Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah di antaranya berupa beragam permainan tradisional yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
Hanya saja, seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi, permainan tradisional semakin terpinggirkan dan terlupakan oleh generasi muda.
“Tidak sedikit generasi muda kita yang lebih memilih menyibukkan dengan permainan-permainan kekinian yang dengan mudai mereka dapatkan lewat ponsel,” singgung Amarullah.
Oleh karena itu imbuh dia, pentingnya melestarikan permainan tradisional menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dan diwujudkan dalam upaya mempertahankan warisan budaya yang berharga ini.
Dia melanjutkan, antusias masyarakat terhadap penyelenggaraan Lomba Permainan Tradisional di Museum Negeri Sumsel ini terus meningkat.
"Kita melihat lomba ini sangat antusias disambung baik oleh kalangan siswa SD dan SMP hingga masyarakat umum," ujar Amarullah.
Bahkan, sambung dia, pihaknya terpaksa mempercepat penutupan pendaftaran peserta lomba.
Disebutkan, dari target 200 peserta hingga pendaftaraan resmi ditutup, panitia mencatat ada 250 peserta yang siap berpartisasi dan berkompetisi.
“Panitia sendiri sempat kewalahan menerima pendaftaran peserta yang cukup membludak, sehingga mengingat keterbatasan yang ada maka kita tutup pendaftaran lebih awal,” jelas Amarullah.