PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan kebijakan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.

Kebijakan ini resmi berlaku mulai Rabu 22 Oktober 2025 di seluruh Indonesia setelah diumumkan langsung oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Tepatnya saat Amran menjabarkan capaian kinerja 1 tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di sektor pertanian.

Menteri Amran menyampaikan hal tersebut langsung di kantor Kementan, Jakarta.

BACA JUGA:Pertegas Komitmen Salurkan Pupuk Bersubsidi, PT Pusri Palembang Jalankan Prinsip 7 Tepat

BACA JUGA:Hari Pertama Kerja, Satgas Pangan Sidak KPL Pupuk Bersubsidi di Pagaralam

Ia menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan pelaksanaan langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto.

Arahan Presiden Prabowo untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi petani.

Langkah strategis ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025.

Kepmen ini sendiri mengatur terkait Jenis, Harga Eceran Tertinggi, dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

BACA JUGA:Warga Minta Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dapil VI DPRD Sumsel Siap Kawal Aspirasi

BACA JUGA:Reses Tahap I Tahun 2024, Petani di OKUT Minta Bantu Atasi Masalah Sulitnya Dapatkan Pupuk Bersubsidi

Berikut ini 5 jenis pupuk yang mengalami penurunan harga sesuai pengumuman yang disampaikan Menteri Amran Sulaiman, meliputi:

1. Urea dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram

2. NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram.

3. NPK Kakao dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kilogram.

BACA JUGA:Bikin Bangga, Pusri Raih Penghargaan Subroto 2025, ini Kategorinya!

BACA JUGA:Kepada Dirut Baru Pusri, Gubernur Herman Deru Minta Prioritas Utama Distribusi Pupuk untuk Pertanian Sumsel

4. ZA khusus tebu dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kilogram.

5. Pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp640 per kilogram.

Sementara, sebagai bentuk komitmen terhadap petani Indonesia, PT Pusri Palembang turut mendukung penuh kebijakan penurunan harga pupuk bersubsid tersebut.

Salah satu anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero) ini siap menjalankan kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Mobil Listrik dan Motor Listrik Merapat, Pusri Kini Miliki Stasiun Pengisian Energi Terbarukan Berbasis PLTS

BACA JUGA:PT Pusri Salurkan 60 Ekor Hewan Qurban, Warga Kampung Sehati Rasakan Keceriaan Idul Adha 1446 H

Antara lain dengan memastikan ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tetap berjalan optimal di seluruh wilayah tanggung jawab Pusri.

Direktur Utama (Dirut) PT Pusri Palembang, Maryono menyatakan bahwa penurunan harga pupuk bersubsidi ini merupakan langkah nyata keberpihakan negara kepada petani.

“Pusri berkomitmen penuh mendukung kebijakan pemerintah dengan memastikan distribusi pupuk tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran agar manfaatnya benar-benar dirasakan langsung oleh petani,” tegasnya.

Ia menambahkan, kebijakan penurunan harga ini dapat terlaksana berkat efisiensi industri pupuk nasional.

BACA JUGA:Aktif Kembangkan Bank Sampah, PT Pusri Perkuat Sinergi Bersama Masyarakat

BACA JUGA:Dirut PT Pusri Laporan ke Gubernur Sumsel Herman Deru, Pabrik III-B Selesai April 2027, ini Dampak Baiknya!

Termasuk perbaikan tata kelola distribusi yang dijalankan bersama holding Pupuk Indonesia, tanpa penambahan anggaran subsidi dari APBN.

Masih kata Maryono, pihaknya terus memperkuat digitalisasi sistem distribusi, memperpendek rantai pasok.

Pusri juga sambung dia, senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan distributor agar pupuk bersubsidi tersalurkan dengan baik.

“Efisiensi dan sinergi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketersediaan pupuk bagi petani di seluruh Indonesia,” timpalnya.

BACA JUGA:Selain Tumpangan Gratis, Pusri Beri Banyak Fasilitas ke Ratusan Pemudik Idul Fitri 1446 H, Apa Aja?

BACA JUGA:Buka Bersama Awak Media, Sekper Pusri Mohon Doa dan Dukungan Pembangunan Pabrik III-B

Lebih lanjut, Maryono menekankan bahwa penurunan harga pupuk ini tidak hanya meringankan beban biaya petani.

Melainkan juga menjadi pendorong peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Dia mengaku optimis bahwa kebijakan ini akan menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kami berkomitmen terus hadir di tengah petani melalui penyediaan pupuk berkualitas dan layanan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani,” jelasnya.

BACA JUGA:Padati Pusri Argo Edu Park, Puluhan Anak TK IGM Lakukan Kegiatan Menyenangkan ini, Bisa Tebak?

BACA JUGA:Pusri Menantikan Realisasi Pelabuhan Tanjung Carat, Pj Gubernur Sumsel Beri Statement Mengejutkan

Maryono melanjutkan, Pusri juga mendukung penegakan hukum yang tegas terhadap segala bentuk penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

“Ini sejalan dengan arahan Presiden dan kebijakan pemerintah untuk memastikan pupuk benar-benar diterima oleh petani yang berhak,” pungkasnya.