Segera Dibangun, Pusri IIIB Bakal Produksi 445.500 ton Amoniak dan 907.500 ton Urea
Segera Dibangun, Pusri IIIB Bakal Produksi 445.500 ton Amoniak dan 907.500 ton Urea.-alhadi farid/palpres.bacakoran.co-
PALEMBANG – Segera memasuki tahap pembangunan, Pabrik Pusri IIIB digadang-gadang mampu memproduksi 445.500 ton Amoniak dan 907.500 ton pupuk Urea setiap tahunnya.
Sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pusri akan segera merealisasikan Pembangunan Proyek Pabrik Pusri IIIB.
Pembangunan pabrik ini sebagai bentuk komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian nasional.
Demikian disampaikan Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh dalam keterangan persnya di hadapan awak media, Sabtu (21/10/2023).
BACA JUGA:Lemang, Makanan Favorit Besemah yang Dulu Jadi Hidangan Andalan di Persedekahan
Tri menuturkan, rencana Ground Breaking Pembangunan Pabrik Pusri IIIB pada bulan November 2023 ini di lahan seluas 8,8 Ha di dalam komplek pabrik Pusri Palembang.
Kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB diproyeksi sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Dari sisi penggunaan energi sambung Tri, pabrik baru ini lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 21.97 MMBTU/ton sedangkan amonia 32.89 MMBTU/ton.
Dia menambahkan, pembangunan pabrik Pusri-IIIB dengan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.
BACA JUGA:5 Tips Cari Aman Saat Berkendara di Belakang Kendaraan Besar ala Astra Motor Sumsel
“Proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan memiliki dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional,” cetus Tri.
Lantaran sambung Tri, proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya.
“Hadirnya Pabrik Pusri-IIIB ini sebagai komitmen kami untuk menjaga ketersediaan pupuk di seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk Pusri,” ujar Tri.
“Termasuk dukungan kami dalam menjaga keberlanjutan industri yang handal dan berdaya saing untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,” timpalnya.