PALEMBANG, KORANPALPRES. COM - Terletak di Pulau Ternate di kaki Gunung Api Gamalama, Ternate adalah sebuah kota di provinsi Maluku Utara.

Kesultanan Ternate yang dikenal sebagai pulau penghasil cengkeh ini diyakini berdiri pada abad ke-13.

Pusat pemerintahan Kesultanan Ternate dulunya adalah kota Ternate.

Bahkan, sebagai imbalan atas bantuannya dalam membantu Sultan Ternate mengusir Spanyol, Laksamana VOC Cornelis Matelief de Jonge mendirikan sebuah benteng bernama Benteng Oranje di lokasi Benteng Melayu lama di wilayah kota tersebut pada tahun 1607.

BACA JUGA:Hanya Beda Nama, Makanan Legendaris Ini Berasal dari 2 Daerah di Pulau Sumatera, Lezatnya Bikin Nagih

Sebelum akhirnya dipindahkan ke Kota Sofifi yang terletak di Pulau Halmahera, pulau terbesar di Maluku Utara, Ternate menjabat sebagai ibu kota provinsi selama sebelas tahun.

Terletak menghadap Pulau Halmahera di sisi timur Pulau Ternate, Kota Ternate terkenal dengan kulinernya, antara lain ikan gohu, babega, papeda, ketam kenari, dan ikan rica garu.

Ikan gohu, salah satu dari sekian banyak kuliner tersebut, kadang disebut sashimi Ternate, mirip dengan sashimi Jepang.

Nama ikan gohu diambil dari kata kerja kohu, yang berarti "mengunyah sesuatu yang mentah", karena ikan mentah digunakan untuk membuat makanan ini.

BACA JUGA:Apa Betul Makanan Legendaris Surabaya Rujak Cingur Baik untuk Kesehatan? Simak Penjelasan Ahli Gizi di Sini

Nama ikan gohu diambil dari kata kerja kohu, yang berarti "mengunyah sesuatu yang mentah", karena ikan mentah digunakan untuk membuat makanan ini.

Nelayan di Laut Sulawesi di utara dan Laut Banda di selatan harus pandai menangani kebutuhan pangan karena kebiasaan mereka melaut berhari-hari.

Konon nelayan Ternate mulai mempersiapkan hasil panen ikannya dengan menggunakan bumbu-bumbu dasar dan rempah-rempah pada abad keempat belas.

Karena gohu ikan ternate dimasak menggunakan ikan segar, terkadang disamakan dengan sashimi dari Jepang.