Catat Ortu, 7 Pola Asuh Otoritatif Ini Bisa Berdampak Negatif Loh!
Bagi orang tua agar tidak menerapkan pola asuh otoritatif atau otoriter karena lebih banyak dampak negatifnya yang akan diterima anak.-jpn-foto freepik/jcomp
INDRALAYA- Sebagian banyak orang tua masih ada saja menerapkan pola asuh otoritatif yang banyak ditakuti anak-anak.
Pola asuh otoritatif, salah satu dari beberapa gaya pengasuhan yang digunakan orang tua dalam membesarkan anak-anaknya.
Pola asuh otoritatif adalah gaya pengasuhan yang biasanya ketat, dan dalam beberapa situasi pendekatan ini mungkin tidak berhasil untuk semua anak. Pola asuh ini lebih menuntut ketaatan, disiplin, dan kontrol dibandingkan mengasuh anak.
Banyak orang tua yang menggunakan gaya pengasuhan otoriter karena mereka dibesarkan dengan formula serupa atau karena mereka merasa itu adalah cara terbaik untuk mempersiapkan anak mereka menghadapi tantangan.
BACA JUGA:Anak Baru Lahir Keluar Rumah Menunggu 40 Hari, Benarkah? Ini Penjelasan Medis dan Islam
Tentu saja gaya pengasuhan seperti ini tidak disarankan, namun mungkin banyak orang tua yang tetap melakukannya. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua memahami pola asuh otoriter dan dampaknya terhadap anak agar dapat menghindarinya.
Ciri-ciri pola asuh otoritatif seperti yang dikutip dan dipublis orami.co.id. Pola asuh otoritatif ditandai dengan tuntutan yang tinggi dan tanggung jawab yang rendah.
Orang tua yang otoritatif cenderung memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anaknya, namun seringkali tidak memberikan feedback yang positif atau pola asuh yang hangat.
Alih-alih menghargai pengendalian diri dan mengajari anak mengendalikan perilakunya sendiri, orang tua otoriter fokus pada ketundukan pada otoritas. Beberapa orang tua otoriter mungkin lebih sering memberikan umpan balik dengan menghukum perilaku buruk daripada mengakui perilaku positif.
BACA JUGA:Melahirkan Normal Setelah Caesar, Emang bisa?. Ayo Cek Disini
Apa ciri-ciri orang tua yang otoritatif? Berikut yang perlu ortu ketahui:
1. Terlalu banyak persyaratan
Salah satu ciri orang tua otoriter adalah terlalu banyak menuntut pada anak. Orang tua yang otoritatif sering kali mengontrol hampir setiap aspek kehidupan dan perilaku anak-anaknya, baik di rumah maupun di depan umum. Selain itu, orang tua otoriter juga mempunyai banyak aturan tidak tertulis yang diharapkan dari anaknya.
Meskipun mungkin, aturan-aturan tersebut tidak secara langsung membimbing anak-anak. Sebaliknya, anak diharapkan mengetahui bahwa aturan tersebut ada.