Dinamika atmosfer yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia berpoetnsi meningkatnya curah hujan yang cukup signifikan.
Ada beberapa indikasi dari dinamika atmosfer yang berhasil ditangkap BMKG yakni sebagai berikut:
1. Adanya fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang terlihat sangat aktif di Indonesia.
BACA JUGA:Jelang Libur Panjang Lebaran 2024, Trafik Layanan XL Axiata Naik 20 Persen
2. Dinamika atmosfer seperti itu berpotensi meningkatnya kecepatan angin terutama dari utara Indonesia melintasi equator melalui Selat Karimata.
Akibatnya terindikasi adanya aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge atau CENS.
3. Di dalam pemantauannya juga terlihat adanya potensi terjadinya pembentukan pusat tekanan rendah.
Terutama di Samudera Hindia Barat Daya hingga Selatan Jawa dan Australia bagian Utara.
BACA JUGA:Ketersediaan Gas di Pangkalan Diklaim Cukup, Tetapi Warga Masih Kesulitan Cari Gas 3 Kg
Pusat tekanan rendah ini berpotensi terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan, termasuk di dalamnya Sumatera Selatan.
Untuk itulah, BMKG menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan jika diperlukan untuk melakukan langkah antisipasi terhadap curah hujan yang tinggi.
BMKG juga menghimbau agar masyarakat untuk selalu melihat perkembangan cuaca terkini dengan melihat di berbagai situs resmi termasuk aplikasi Info BMKG dan lainnya.