Dia memutuskan untuk fokus pada inti komet, mengabaikan sebagian besar astronom yang fokus pada ekornya, yang semakin panjang setiap malam.
BACA JUGA:Demi Antisipasi Fenomena Perang Sarung, Babinsa Koramil 411-15/KR Lakukan Cara Ini
BACA JUGA:Fenomena Unik, Masyarakat Lubuklinggau Berburu Monyet di Bukit Sulap saat Ngabuburit
Komet Setan lebarnya sekitar 16 mil, apinya menyerupai gunung berapi, dan menghasilkan cahaya 100 kali lebih terang dari biasanya saat mendekati Matahari.
Ponsbrooks saat ini hanya terlihat melalui teleskop, teropong, atau foto Pisces dengan eksposur panjang di sore hari.
Dalam beberapa minggu mendatang, komet tersebut akan bergerak menuju konstelasi Aries. Saat ini, Komet Setan sangat terang sehingga bisa dilihat tanpa bantuan teleskop.
Para ilmuwan menduga bahwa peningkatan kecerahan komet mungkin disebabkan oleh es yang mengalami hangatnya matahari untuk pertama kalinya.
BACA JUGA:Fenomena Muncul Setiap Dekade 10 Tahunan Dalam Pencapresan di Indonesia
BACA JUGA:3 Fenomena Unik Sungai Binanga di Danau Toba, Warna Air Tidak Menyatu Bak Bumi dan Langit!
Kemudian berubah menjadi gas dan keluar dari inti komet, menyeret debu dan es lainnya bersamanya.
Pons Brooks pertama kali ditemukan pada tahun 1812 oleh astronom Perancis Jean-Louis Pons dan William Brooks pada tahun 1883.
Namun, terdapat bukti bahwa komet ini telah diamati sejak tahun 1385. Komet ini terakhir kali mendekati Matahari 71 tahun lalu dan terlihat di Belahan Bumi Utara.
Fenomena alam ini sungguh mempesona dan patut dikunjungi bagi pecinta langit dan luar angkasa.*
BACA JUGA:8 Obat Kulit Terbakar Akibat Sinar Matahari, Gratis dan Bisa Dilakukan Sendirian
BACA JUGA:5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Untuk Melindungi Kulit Kamu Dan Ampuh Menghalau Sinar Matahari