Angka itu 12 persen lebih besar dari permintaan di hilir yang sebesar 70 ribu KL.
Kemudian untuk produk Gasoil, Kilang Pertamina Plaju telah menyiapkan suplai sebesar 169 ribu KL.
Atau 10,6 persen melebihi dari 152 ribu KL permintaan di hilir.
Sementara, untuk produk Avtur sebagai bahan bakar aviasi, dari permintaan 2,3 ribu KL.
Maka suplai dari Kilang Pertamina Plaju ditargetkan sebesar 3 ribu KL, atau 31 persen lebih besar dari permintaan.
Produk Avtur dari Plaju disuplai untuk beberapa Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di area Sumbagsel (Palembang, Jambi, Bangka, Belitung, Lampung).
Sedangkan produk LPG, Kilang Pertamina Plaju menargetkan suplai sebesar 18 ribu Metric Ton (MT), dan mampu mencukupi permintaan.
“Secara umum, rencana suplai produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG dari Kilang Pertamina Plaju dapat memenuhi permintaan di Integrated Terminal (IT) Palembang, IT Panjang di Lampung, dan DPPU area Sumbagsel,” jelas Rachmi.
BACA JUGA:Jelang Bukber, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Lakukan Ini Dengan Awak Media Ogan Ilir dan Prabumulih
Kinerja lifting (penyaluran) Kilang Pertamina Plaju secara historis pada periode Januari hingga Maret 2024 juga tercatat selalu memenuhi kebutuhan permintaan produk Gasoil, Gasoline, Avtur & LPG.
Di samping itu, Rachmi menambahkan, Kilang Pertamina Plaju terus melakukan optimalisasi dalam mengeksekusi pengelolaan minyak mentah (crude) sesuai dengan kapasitas kilang yang ada.
“Kami juga menaikkan kapasitas secondary kilang dan konversi produk semaksimal mungkin, dengan mengelola dan memanfaatkan stok yang tersedia,” katanya.
Rachmi menambahkan, Satgas RAFI Kilang Pertamina Plaju akan standby selama 24 jam.
Hal ini untuk memastikan pelayanan serta memantau operasional produksi hingga kelancaran penyaluran gasoline, gasoil, avtur dan LPG.