Bolehkan Menggabungkan Pelaksanaan Puasa Syawal dengan Membayar Utang Puasa? Yuk Cari Tahu!

Kamis 18 Apr 2024 - 11:46 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dengan berakhirnya bulan Ramadan, umat Islam memasuki bulan Syawal dan menghadirkan semangat untuk melaksanakan puasa enam hari sunnah.

Namun seirngkali muncul pertanyaan apakah boleh untuk menggabungkan niat puasa Syawal dengan pembayaran utang puasa wajib?

Melansir dari laman muhammadiyah.or.id, Majelis Tarjih Muhammadiyah menyebutkan tidak terdapat petunjuk yang secara eksplisit menyatakan bahwa puasa sunnah dapat dilaksanakan bersamaan dengan membayar utang puasa wajib.

Menurut Majelis Tarjih tidak ditemukan petunjuk yang menyatakan bahwa puasa sunnah dan pembayaran utang puasa dapat dijalankan secara bersamaan.

BACA JUGA:Ini Peristiwa yang Terjadi pada Bulan Syawal dalam Sejarah Perkembangan Islam

Itulah sebabnya lebih disarankan lebih baik menjalankan kewajiban membayar utang puasa terlebih dahulu sebelum mengerjakan ibadah puasa sunnah pada bulan Syawal.

Memang puasa Syawal memiliki keutamaan tersendiri, seperti pahala yang setara dengan puasa setahun penuh.

Akan tetapi,  kewajiban membayar utang puasa memiliki prioritas yang lebih tinggi.

Setelah melakukan pembayaran utang puasa yang tertunda, barulah umat Islam dapat dengan tenang melibatkan diri dalam puasa sunnah.

BACA JUGA:Mencari Berkah dan Keutamaan Berpuasa Sunnah pada Bulan Syawal

Baik itu puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Dawud, atau puasa Senin-Kamis.

Adapun mengenai tata cara puasa sunnah Syawal, Majelis Tarjih membolehkan dilakukan dengan dua metode yang berbeda.

Yang pertama, puasa Syawal bisa dilakukan secara berurutan langsung selama enam hari berturut-turut setelah hari raya Idulfitri.

Yang kedua, puasa Syawal juga dapat dilakukan secara acak antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal.

BACA JUGA:Selain Puasa Sunnah, Syawal Ternyata Jadi Momentum untuk Menikah

Kategori :