“Acara ini adalah gagasan para tokoh yang saya respon dengan baik karena acara silaturahmi ini merupakan bentuk kepedulian di antara kita dan terapi bagi kita semua,” tutur Herman Deru.
Dia menambahkan, setelah masa pandemi covid-19 berakhir, banyak hal yang hilang di tengah masyarakat.
Terutama hilangnya rasa kepedulian terhadap sesama.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Pria MINISO, Wanginya Tahan Lama Meski Aktivitas di Luar Ruangan
BACA JUGA:5 Sunscreen Terbaik dan Ampuh Hilangkan Flek Hitam, Wajah Auto Glowing
“Dengan majunya teknologi, membuat masyarakat masyarakat masa bodoh dan hilang kepedulian, karena itulah saya haturkan penghargaan atas terselenggaranya acara ini sebagai bentuk kepedulian kita,” ujar Herman Deru.
Terlebih lagi sambung Herman Deru, kita yang berada di perantauan ini, banyak suku, adat dan bahasa bermacam macam, ditambah masalah politik yang ada, seperti akan diadakannya pilkada serentak.
"Kalau kita sudah diikat sesama Komering terutama Campang Tiga, maka kita akan tetap dipersatukan,” timpalnya.
Lebih lanjut dikatakannya, atas nama masyarakat Komering pada umumnya, Herman Deru berharap jika tidak sekarang maka kapan lagi dan jika bukan kita siapa lagi.
BACA JUGA:7 Top Merek Parfum Paling Populer untuk Wanita, Kamu Sudah Coba?
BACA JUGA:PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar
“Kita (warga Komering) perlu harus bersatu, jika memang Komering, kita jangan sampai terpecah belah. Karena ini marwah kita, jangan sampai dipecah-belah karena kepentingan politik sesaat,” pungkasnya.