Selain itu, media sosial juga sudah menjadi platform yang paling utama di kalangan masyarakat, tanpa pandang umur semua orang pasti memiliki akses terhadap media sosial.
BACA JUGA:CATAT! Tips Tetap Sehat Usai Lebaran dari Prodia, Tubuh Bugar Penyakit Auto Minder
BACA JUGA:Hadiri Rakor Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, Pj Wako Minta Peserta Menyimak dengan Baik
Tetapi popularitas media sosial juga sudah menjadi penyebab dari berbagai macam masalah seperti penyebaran hoax, polarisasi opini, serta penghakiman public secara cepat.
Pada era digital ini juga telah mengubah cara produksi media.
Pada saat sebelumnya, produksi media terbatas pada perusahaan media besar dengan sumber daya yang besar.
Tetapi, pada era seperti sekarag ini siapapun yang memiliki akses internet dapat menjadi produsen media.
BACA JUGA:Harga Anjlok! Penjualan Butik Emas Antam Palembang Tembus 1 Kg
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas Pendamping Desa Sekaligus Sinkronkan Persepsi Pemerintah daerah
Platform seperti YouTube, TikTok, ataupun blog telah memberikan kesempatan dan juga kemampuan bagi masyarakat untuk menciptakan dan menyebarkan karya yang mereka miliki kepada orang di luar sana.
Selain itu, teknologi digital juga telah mengubah frormat media.
Konten media pada saat sekarang dapat disampaikan dalam beberapa bentuk, seperti video, teks, audio, dan juga gambar yang bisa dengan mudah dibagikan serta diakses melalui berbagai macam perangkat.
Adapun dampak dari transformasi media ini terhadap perubahan budaya yaitu dalam membentuk opini, nilai, serta perilau masyarakat menjadi lebih besar.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas Pendamping Desa Sekaligus Sinkronkan Persepsi Pemerintah daerah
BACA JUGA:HUT Kabupaten Musi Rawas Ke-81, Bupati Berhasil Penuhi Janji Politiknya