Dapat Kunjungan dari Kelompok Palembang Darussalam, SMB IV Beri Penjelasan Sejarah Ini

Minggu 28 Apr 2024 - 17:05 WIB
Reporter : Kurniawan
Editor : Kurniawan

KORANPALPRES.COM - Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M Fauwaz Diradja, S.H.M.Kn menerima kunjungan dari Kelompok Palembang Darussalam, Sabtu 27 April 2024.

Yang berisikan mahasiswa pertukaran dari Universitas di Indonesia yang ada di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang hadir di Kesultanan Palembang Darussalam.

"Kita menyambut baik kedatangan dari mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Palembang Darussalam," ujarnya kepada wartawan.

Kedatangan mereka sendiri, tidak lain ingin mendengarkan langsung sejarah hingga peninggalan dari Kesultanan Palembang Darussalam.

BACA JUGA:Ribuan Warga Jurai Besemah Hadiri Deklarasi, Mawardi Yahya-Harnojoyo Janjikan Pengembangan Sumsel Barat

BACA JUGA:Beri Tips Bermanfaat Jelang Pilkada! Pj Gubernur Agus Fatoni Tutup Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Sumsel

"Jadi kita memberikan mereka pengetahuan mengenai sejarah tentang Kesultanan Palembang Darussalam hingga juga peninggalan yang ada hingga saat ini," katanya.

Ia menceritakan, bahwa Kesultanan Palembang Darussalam kerajaan yang bercorak Islam berdiri di Palembang antara abad 17 hingga abad ke-19.

Kemudian pada 1823, Kesultanan Palembang Darussalam dihapus oleh Belanda saat itu. "Saat itu kita menang dua kali pertempuran melawan Belanda, yang ketiga kali kalah hingga terjadi penghapusan tersebut," katanya.

Hal ini dikatakan saat itu Kesultanan Palembang Darussalam tidak mau mengikuti Belanda yang saat itu berhasil menguasai Kesultanan Palembang Darussalam.

BACA JUGA:Puji Timnas U-23, Ratu Dewa Ajak Warga Palembang Ramaikan Nobar Semi Final Piala Asia di BKB

BACA JUGA:Rugikan Negara Rp27 Miliar, Kejati Sumsel Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi di Dinas PMD Muba

Sehingga  SMB II dan Pangeran Ratu serta keluarga ditangkap, kemudian dibuang dengan menaiki kapal dageraad dengan tujuan Batavia pada 13 Juli 1821.

Sampai di Batavia, kemudian diasingkan ke Ternate hingga akhir hayatnya pada 26 November 1862. 

Pada 2003, Kesultanan Palembang Darussalam dihidupkan kembali, tetapi hanya sebagai simbol kebudayaan di Sumsel.

Kategori :