Kompleks Makam Sabokiking yang juga dikenal sebagai Situs Telaga Batu, lokasi ditemukannya sebuah prasasti yang dikenal sebagai Prasasti Telaga Batu.
BACA JUGA:Jembatan Terpanjang Nomor 2 se Indonesia Berada Kabupaten Lahat Tepatnya di Desa Ini Lho, Intip Yuk
Lalu rombongan menziarahi kompleks pemakaman Kawah Tekurep yang berada di 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.
Kompleks ini sendiri awalnya dibuat oleh salah seorang Sultan Palembang Darussalam yakni SMB Jayo Wikramo yang kemudian untuk makam dirinya sendiri bersama 4 istrinya.
Di Kawah Tekurep juga terdapat makam mendiang ayahanda SMB IV Fauwaz Diradja yaitu SMB III RMS Prabu Diraja.
Ziarah dilanjutkan di Komplek Pemakaman Kebon Gede, Jalan Sultan Muhammad Mansyur, Makrayu, Kelurahan 3o Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Parfum Pria Kalem Dengan Wangi Sepanjang Hari Non Stop, Wajid Dicoba!
BACA JUGA:Wanginya Seharian! 5 Parfum Pria Terbaik untuk Pekerja Kantoran
Di sini dimakamkan sultan kedua dari Kesultanan Palembang Darussalam, Sultan Muhammad Mansyur Jayo ing Lago, atau dikenal dengan sebutan Sunan Kebon Gede.
Ziarah berakhir di Kompleks Makam Candi Walang atau Candi Welan, tempat makamnya Susuhunan Abdurrahman, sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan Palembang Darussalam.
Kompleks makam ini berada di Jalan Candi Welan, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II, Kota Palembang.
Diwawancarai usai ziarah, SMB IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja mengaku bersyukur karena masih banyak elemen masyarakat seperti halnya Bung Baja yang ikut memperhatikan peninggalan sejarah dan leluhur di kota Palembang.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Pria Lokal dengan Wangi Tahan Lama, Harga Mulai Rp35.000
“Bung Baja bersama Kesultanan Palembang sama-sama menziarahi makam-makam sultan yang ada di Palembang mulai dari Ki Gede Ing Suro, Sabokingking, Kawah Tekurep, Kebon Gede makam Sultan Abdurahman, tokoh pendiri Kesultanan Palembang Darussalam,” ucapnya.