KORANPALPRES.COM – Bandara SMB II Palembang turun kasta alias downgreat dari internasional menjadi domestik.
Status bandar udara ini memberikan keprihatinan dari sejumlah pihak, satu diantaranya seorang netizen yang juga mantan wartawan di Sumsel, Suzan.
Melalui akun TikTok @suzannita, dia bercerita legacy pemimpin dari masa ke masa mulai dari Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad hingga Herman Deru.
Mantan wartawan di Sumsel ini memulai cerita status Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pasca reformasi.
BACA JUGA:Status Internasional Bandara SMB II Palembang Bisa Kembali Disandang, Asalkan…
BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Saksi Bisu Pintu Gerbang Even Internasional, Sempat Anggarkan Rp448 Miliar
Saat itu, bandara kebanggaan wong Palembang melayani rute penerbangan internasional dari Palembang ke Kuala Lumpur Malaysia dengan maskapai Air Asia.
Pasca reformasi, bandara SMB II dipindah dan dibangun terminal yang lebih megah sehingga berganti nama dari Lapangan Terbang Talang Betutu menjadi Bandara SMB II.
Pembangunan terminal baru Bandara SMB II dilakukan pada masa Gubernur Rosihan Arsyad.
Lalu pada masa kepemimpinan Gubenur Syahrial Oesman, legacy kepemimpinan yang ditinggalkan dengan menyelenggarakan even berskala nasional.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Parfum Arab Terbaik Tahun 2024, Cocok Buat Sholat di Masjid!
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Parfum Elizabeth Arden Terbaik, Wanginya Kalem Bikin Nyaman
Saat itu, Gubernur Sumsel Syahrial Oesman berhasil menjadikan Palembang sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004.
Dengan kata lain, keberadaan Bandara SMB II Palembang menjadi pintu masuk bagu kontingen dari seluruh Indonesia untuk datang ke Palembang.
Tidak sampai di situ, Bandara SMB II Palembang juga menjadi embarkasi dan debarkasi jemaah haji dari Palembang ke Jeddah.