OGAN ILIR, KORANOALPRES.COM- Satuan Polisi Pamong Praja atau Sat Pol PP Kabupaten Ogan Ilir, mengamankan 7 anak punk, dan satu ada yang hamil, Kamis 02 April 2024 di area SPBU Romi Harton, Kecamatan Indralaya Utara.
Menurut Kasat Pol PP Kabupaten Ogan Ilir melalui Kabid Penegakan Perda, Kurniawan SH, tindakan pengamanan 7 anak punk ini hasil laporan dari masyarakat.
"Kita dari Sat Pol PP mendapat laporan dari masyarakat disekitar SPBU Romi Hartono Indralaya Utara. Anak-anak ini, kita amankan karena ada keluhan, bahwa anak-anak ini dalam aktivitas nya meminta-minta uang dengan cara mamaksa," tuturnya.
Hal ini katanya melanggar peraturan daerah yang ada, dimana anak-anak punk ini sudah sangat merugikan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:100 Persen Benar! Oknum Kades di Ogan Ilir Diduga Gauli Gadis 24 Tahun Hingga Hamil Siap Menikahi
BACA JUGA:Datangi PN dan Kejari Ogan Ilir, Ini yang Dilakukan PWI Ogan Ilir
"Ini melanggar Perda kita, Perda No 9 tahun 2021 tentang tertib sosial. Dilarang mengemis dan meminta-minta," ungkap pria yang akrab disapa Wawan ini.
Para anak punk yang rata-rata remaja ini sebagian besar sudah berulang kali diamankan dan dikarangtina. Namun, masih saja mengulangi perbuatannya.
"Untuk sanksi kita tetap sesuai prosedur yang berlaku, untuk saat ini, kita menyerahkan pada Dinas Sosial terus Dinas Sosial akan menyerahkan ke pantai PSR," terangnya.
Lebih lanjut diakui Wawan, dari 7 anak punk yang diamankan ini, satu diantaranya sedang hamil 6 bulan.
BACA JUGA:Heboh! Oknum Kades di Ogan Ilir Diduga Gauli Gadis 24 Tahun Hingga Hamil, Benarkah?
BACA JUGA:Ini Langkah Polres Ogan Ilir Dalam Mengamankan Aksi Massa di Hari Buruh
"Jumlah anak punk ini 7 orang 3 orang dari Ogan Ilir sisanya dari Palembang. Ya, ada satu cewe yang hamil 6 bulan," tukasnya.
Wanita yang hamil sebut saja namanya Sipulan, mengaku baru berumur 17 tahun, membenarkan jika dirinya hamil. "Ya, hamil 6 bulan, suami saya tadi kabur. Anak jalanan juga, seperti kami," ungkapnya.
Wanita asal Palembang ini mengatakan sudah cukup lama bergabung dengan anak punk ini. "Cukup lama pak, ikut gabung ini. Karena gak ada kerjaan, sekolah putus sejak SD," jelasnya.