Musim Kemarau Tapi Masih Hujan Lebat, Ternyata Dipicu Gelombang Atmosfer, Begini Penjelasan BMKG

Senin 06 May 2024 - 05:42 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

Sistem ini sudah dilakukan sejak tahun 2008 agar bisa memberikan peringatan cuaca ekstrem, tsunami maupun badai tropis.

Sistem ini memanfaatkan kecerdasan artifisal, internet of things dan big data dan lainnya.

Dengan sistem ini nantinya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dengan jangakauan yang luas.

BACA JUGA:8 Rekomendasi Parfum Mykonos Paling Tahan Lama, Wangi Memikat, Harga Merakyat!

BACA JUGA:Parfum Pria Terbaik Tahun 2024, Goldman King yang Miliki Segar Sepanjang Hari dan Tahan Lama

Tak hanya itu, BMKG juga sudah menjalankan Project Indonesia Disaster Resilience Innitiative (IDRIP) sejak tahun 2022.

Proyek ini didanai Bank Dunia untuk memberikan peringatan dini tsunami hanya dalam waktu 3 menit setelah gempa bumi.

Begitu juga dengan cuaca ekstrem bisa diketahui sejak 3 hari hingga 3 jam sebelum kejadian berlangsung.

Sementara peringatan dini anomali iklim bahkan bisa diketahui sejak 6 bulan sebelum kejadian dengan akurasi hingga 90 persen.

Kategori :