MURATARA, KORANPALPRES.COM - Kabupaten Musi Rawas Utara, yang menjadi rumah bagi suku Rimba, telah lama menjaga tradisi pengobatan warisan mereka dengan cermat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi ini semakin terancam punah.
Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba memiliki dua cara mengobati keluarga mereka yang sakit.
Dua cara mengobati SAD di Musi Rawas Utara, provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yakni tradisi basale dan tradisi menggunakan aroma Sigung atau binatang telegu.
BACA JUGA:Peduli Kesehatan Masyarakat, Kodam II/Swj Gelar Pengobatan dan Sunatan Gratis
Namun kedua tradisi saat ini tidak pernah dijumpai lagi di kalangan keturunan warga SAD, karena pemerintah menganjurkan mereka berobat di layanan kesehatan yang sudah ada.
Awalnya SAD masih ragu untuk berobat yang di anjurkan pemerintah. Selain belum pernah, terkendala biaya.
Sejak warga SAD meyakini berobat di Puskesmas atau rumah sakit bisa sembuh, akhirnya kedua tradisi tersebut perlahan mulai ditinggalkan.
Tradisi basale dan tradisi sigung di gunakan pada saat dirinya masih bujangan, tepatnya nenek moyangnya masih ada.
BACA JUGA:8 Pengobatan Alami untuk Atasi Mual, Yuk Segera Lakukan!
BACA JUGA:Karya Bhakti Kodam II Sriwijaya di Museum AK Gani, Bersih-Bersih Hingga Pengobatan Gratis
Itu dahulu, semenjak Kabupaten Muratara mekar, ada anjuran pemerintah setempat untuk berobat di rumah sakit.
Sekelompok warga yang dulunya disebut Orang Rimba itu kini bisa bersosialisasi dengan masyarakat biasa, bahkan ada yang menjadi perangkat desa.
Mereka sudah berkehidupan seperti masyarakat pada umumnya, baik dari segi berpakaian, berinteraksi, dan lain sebagainya.