MARTAPURA, KORAN PALPRES.COM - Jalan di Desa Banding Agung Kecamata Madang Suku III Kabupaten OKU makin hari rusak parah.
Pembangunan yang dilakukan PUTR OKU Timur pada tahun 2023 lalu baru 300 meter, sementara jalan yang rusak parah yang sudah puluhan tahun tersebut sepanjang 5000 meter.
Artinya jalan di desa tersebut masih belum sepenuhnya tersentuh pembangunan.
Saking kesalnya warga setempat terhadap Pemkab OKU Timur yang sampai saat ini belum ada pembangunan lagi jalan yang penuh lumpur tersebut di tanam padi dan pohon pisang, hal ini bentuk dari protes masyarakat setempat terhadap Pemkab OKU Timur.
BACA JUGA:Pj Sekda Palembang Minta Balai Prasarana Pemukiman Sumsel Perbaiki Jalan Rusak Dampak Proyek IPAL
Kondisi jalan sangat menyulitkan pengendara saat melintas, sering kali mobil terjebak di lubang yang dalam, terlebih saat ini sudah memasuki musim hujan, jalan digenangi air.
Surya, salah satu supir truk yang sering melewati jalan tersebut mengaku, memang kondisi jalan kabupaten yang berada di Desa Banding Agung ini kondisinya rusak parah sangat susah lewat karena berlumpur saat hujan datang.
Padahal menurutnya kerusakan tersebut sudah cukup lama, namun belum ada perbaikan menyeluruh, kalaupun ada pembanguan baru berpa persen saja sedikit sekali.
"Tentu kita berharap kepada bapak bupati untuk melakukan pembangunan dengan merata dan menyeluruh, jangan masyarakat selalu dijanjikan saja akan dibangun tapi kenyatanya belum merata,yang adillah kepada kami di sini apa bedanya dengan daerah lain,” cetusnya.
BACA JUGA:Jalan Rusak di Dusun Jerambah Besi PALI yang Disebabkan Mobilisasi Batubara Mulai Diperbaiki
Dikatakanya, bila jalan yang rusak ini hanya diperbaiki dengan menimbun tanah, tentu tidak akan bertahan lama.
"Jika terkena hujan jalan akan kembali rusak, maka saya selaku supir berharap pemerintah daerah melakukan perbaikan jalan ini agar kerusakan tidak semakin parah," jelasnya.
Sementara Kepala Desa Banding Agung, Dermawan mengatakan, memang kondisi jalan kabupaten di desanya rusak parah sekitar ada tiga titik yang parah.