Ica juga telah menjual sebagian bebek peliharaannya, karena dalam dua bulan terkahir lalu , dedak sangat sulit didapat.
BACA JUGA:Ini Dua Organisasi Besar di OKU Timur Salurkan Bantuan Korban Terdampak Banjir di Baturaja
BACA JUGA:Pelayanan Dinsos OKU Timur dapat Kritikan Pedas! Ingatkan Seluruh Pegawai untuk Lakukan Ini
Awalnya, ia memiliki bebek 500 ekor, dengan kebutuhan dedak per hari 400 kg, tapi sekarang ternaknya hanya tersisa 300, sisanya telah dijual. Sebab tidak kuat untuk memberi makan bebek.
“Saat ini para petani sudah musim tanam, bebek atau ayam kampung tidak bisa lagi dilepas di sawah, karena akan merusak tanaman padi yang baru ditanam, jadi bebek dan ayam harus dikurung dikandang.
Dikatakanya, persoalanya saat ternak dikandang makanan yang dibutuhkan semakin meningkat.
“Enggak kuat mas kasih makanya, kalau bebek dilepas bebek kenyang makan di sawah, jadi makanan tambahanya hanya sedikit saja diberikan,nah kalau bebek full di kandang makananya banyak sekali,” jelasnya.
BACA JUGA:Bupati OKu Timur Serahkan Bantuan Kendaraan Operasional untuk Muslimat NU
BACA JUGA:Menang Lawan Lubuk Linggau Tim ASN OKU Timur Siap Melaju ke Final, Ini Strategi yang Dipersiapkan
Menurut dia, dalam kondisi normal harga dedak di paling tinggi hanya Rp2000/kg, bahkan kalau sedang banyak paling hanya Rp1500/kg.
"Kalau kondisi normal, dari bebek 100 ekor, saya bisa mencapat untung Rp20 ribu/hari, tapi sekarang hanya Rp10 ribu/hari," katanya.
Sementara itu, peternak ayam kampung di Kampung Mengkahak juga mengaku sulit mendapatkan dedak untuk pakan ternaknya, dan kalaupun ada harganya mencapai Rp3,500/kg.
“Biayanya mahal sekarang mas, berdampak keuntunganya juga sangat menurun sebab harus membeli makan ternak yang harganya cukup lumayan,” pungkasnya.
BACA JUGA:Tim ASN Pemkab OKU Timur Berhasil Cetak Skor 4-1 di gelaran Bupati Lahat Cup Tahun 2024