REJANG LEBONG, KORANPALPRES.COM - Dalam rangka mempersiapkan diri secara optimal untuk penugasan Satgas Pamtas RI-Papuanugini TA 2024, Prajurit Yonif 144 Jaya Yudha melaksanakan kegiatan Mobile Training Team (MTT) Senjata Bantuan.
Hal itu diungkapkan Komandan Yonif 144 Jaya Yudha, Letkol Inf Eko Siswanto, S. Hub. Int dalam rilisnya di Rejang Lebong, Senin 20 Mei 2024.
Diungkapkan Danyon, kegiatan MTT Senjata Bantuan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas dan kesiapan personel Yonif 144 Jaya Yudha dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah perbatasan.
"Dengan pelatihan intensif ini, diharapkan prajurit dapat menguasai penggunaan senjata bantuan secara efektif dan efisien, guna mendukung operasi pengamanan perbatasan," ujar Letkol Inf Eko.
BACA JUGA:Kunjungi Koramil jajaran, Ini Pesan Dandim Lampung Timur Ke Prajurit dan Persit
"Kegiatan MTT ini dirancang untuk memastikan setiap prajurit memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan senjata bantuan dengan tepat," imbuhnya.
Dalam kegiatan MTT ini, lanjutnya, prajurit dilatih oleh instruktur berpengalaman dengan Pembekalan materi tentang berbagai jenis Senjata Bantuan.
Lanjut dia mengatakan, mulai dari teknik pengoperasian, pemeliharaan, hingga strategi penggunaan dalam situasi taktis.
Selain itu, latihan ini juga mencakup simulasi pertempuran dan skenario operasional yang mungkin dihadapi di lapangan.
BACA JUGA:Datang Ke Kantor Walikota Bandar Lampung, Danrem Gatam Sampaikan Tujuannya ke Pejabat Ini
BACA JUGA:Menguras Tenaga! Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri Ikuti Latihan How To Find The Fighter
"Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam setiap penugasan, dan kegiatan MTT ini adalah wujud nyata dari komitmen tersebut," tandasnya.
Lanjut dikatakannya, Dengan semangat juang yang tinggi dan keterampilan yang terasah, Prajurit Yonif 144 Jaya Yudha siap melaksanakan tugas sebagai Satgas Pamtas RI-PNG tahun 2024.
"Penugasan ini merupakan amanah yang harus kami pertanggungjawabkan dalam upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI," pungkasnya.