MURATARA,KORANPALPRES.COM - Di tengah hamparan hijau dan perbukitan Musi Rawas Utara, terdapat sebuah desa yang memikat perhatian banyak orang dengan namanya yang unik dan sarat dengan sejarah, Desa Batu Gajah.
Terletak tidak jauh dari Pemandian Napal Manjur yang terkenal, desa Batu Gajah memiliki cerita asal mula yang menarik dan kaya akan budaya lokal.
Menurut penuturan warga setempat, nama Desa Batu Gajah berawal dari legenda yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Konon, di masa lalu, terdapat sebuah batu besar yang berbentuk mirip dengan seekor gajah di salah satu sudut desa.
BACA JUGA:Jadwal Tabligh Akbar Rhoma Irama di Muratara, Semarak HUT Musi Rawas Utara ke-11
BACA JUGA:Kabar Gembira: Harga TBS Sawit di Muratara Melonjak Naik, Segini Detail Harganya
Bila dicermati secara sepintas beberapa bongkah batu besar itu bentuknya memang seperti hewan gajah dari berbagai posisi dan pose.
Ada yang menelungkup, berdiri, rebahan dan sebagainya. Seolah lengkap dengan mata , telinga dan belalai.
Batu-batu yang berwarna hitam itu sendiri letaknya saling berdekatan. Setidaknya ada ribuan Batu besar yang bentuknya mirip gajah di sana.
Sayang karena rimbunnya semak-semak di sekitar lokasi yang juga menutupi batu-batu itu, dan arus pasang sungai juga ikut mematakan menjadikan bentuk gajah pada batu-batu itu menjadi kurang jelas.
BACA JUGA:Bukan Legenda Sura dan Baya, Begini Asal Usul dan Sejarah Kota Surabaya, Wajib Kamu Tau!
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Singkat Muara Rupit Ibu Kota Musi Rawas Utara yang Sudah Ada Sejak 1825
Entah sejak kapan batu-batu itu disebut dengan nama batu Gajah.
Konon, menurut legenda yang dituturkan oleh warga setempat, keberadaan batu gajah ini pada masa lampau ada kaitannya dengan sejarah kesultanan.
Seorang ulama sakti yang makamnya berada sekitar 700 meter arah barat dari batu gajah di namakan kramat tebing tinggi ,kalang ketau ,masih banyak keramat lain nya.