Ada pula komunitas kecil bernama suku Siladang di tengah Mandailing di bagian selatan Sumut yang dulu terpencil, namun kini sudah membaur dengan masyarakat bahkan sudah banyak memakai marga Lubis atau Nasution dari suku Mandailing.
Selain Melayu yang dominan, di pesisir pantai timur seperti Langkat dan Deli Serdang terdapat juga etnis Banjar yang sudah ada sejak abad ke-19.
Orang-orang India (terutama Tamil) dan Arab juga banyak mengadu nasib di Sumatera Utara.
Sensus Penduduk Indonesia 2010 mencatat penduduk Sumatera Utara adalah orang Batak yakni 44,75%, sudah termasuk semua subsuku Batak, yakni Batak Toba, Karo, Angkola, Simalungun, Mandailing, dan Pakpak.
Lalu ada suku Jawa, Nias, Melayu, Tionghoa, Minang, Aceh, Banjar, India, dan lain-lain.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: Melayu Suku Terbesar dan Suku-suku Kecil Lainnya
Berikut beberapa suku asli provinsi Sumatera Utara
Suku Batak
Mencuatnya identitas Batak dimulai dalam sejarah Indonesia modern.
Hal itu setelah bergabungnya para pemuda dari Angkola, Mandailing, Karo, Pakpak, Simalungun, dan Toba dalam organisasi Jong Batak di tahun 1926.
Mayoritas orang Batak berada di Sumatera Utara adalah salah satu suku asli provinsi tersebut.
Mengacu pada data Sensus Penduduk Indonesia 2010, jumlah suku Batak sebanyak 8.446.969 jiwa, atau 3,58% dari seluruh penduduk Indonesia.
Jumlah ini membuat suku ini ada di urutan ke tiga, setelah suku Jawa dan Sunda.
Suku Batak ini mencakup semua subsuku di Tano Batak, yakni Angkola, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Toba.
Ada sebagian orang Karo, Mandailing, dan Pakpak ada yang tidak mengakui dirinya sebagai bagian dari suku Batak.
Meski sebagian yang lain masih mengakui dirinya bagian dari suku Batak.