“Dan apa yang kami temukan akan disikapi secara objektif,” lanjut Zibali.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum IV DPP Hiswana Migas, Didik Cahyono, mengatakan pemeriksaan proses pengisian di SPBE perlu dilakukan.
Hal ini untuk memastikan kualitas dan kuantitas gas elpiji yang diterima oleh masyarakat sesuai dengan standar.
“Serta untuk tingkat pangkalan juga telah dilakukan antisipasi dengan menyisihkan gas LPG yang beratnya berkurang akibat adanya penyusutan untuk kemudian dikembalikan ke agen,” jelasnya.
BACA JUGA:Pameran Terbesar di Indonesia, Pertamina Hadirkan Produk UMKM Binaan di Sriwijaya Expo
Dan pihaknya juga meminta agar masyarakat sebagai konsumen juga proaktif dalam melakukan pengawasan.
“Setiap pangkalan wajib menyediakan timbangan. Apabila ragu dengan volume gas LPG, masyarakat bisa minta timbang sebelum membeli,” katanya.
Zibali menambahkan Pertamina juga turut melakukan kunjungan ke Pangkalan LPG.
Tujuannya untuk memastikan kondisi stok, harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Pastikan Stok LPG di OKU Aman Jelang Libur Panjang
Dan memastikan transaksi menggunakan KTP agar penyalurannya tercatat dan dipastikan tepat sasaran.
“Alhamdulillah secara stok aman, dan masyarakat dihimbau untuk membeli di pangkalan resmi Pertamina agar mendapatkan harga yang sesuai HET,” jelasnya.
Dihimbau masyarakat diharapkan untuk membawa KTP pada saat melakukan pembelian agar tercatat.
Sehingga penyalurannya tepat sasaran untuk masyarakat yang berhak dan membutuhkan.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju tingkatkan kapasitas produksi Avtur untuk penerbangan haji 2024
Hingga saat ini, terdapat 17 SPBE PSO dan 4 SPBE NPSO beroperasi di wilayah Sumatera Selatan.