Masing-masing belanja K/L sebesar Rp5,43 trilyun atau meningkat 48,02% (yoy), dan TKD sebesar Rp9,72 trilyun atau meningkat 15,12% (yoy).
BACA JUGA:Wujudkan Energi Berkeadilan, Pastikan Kualitas dan Kuantitas LPG Subsidi untuk Masyarakat Terjamin
BACA JUGA:Tema Sustainable, Ini 3 Brand Sepatu Lokal, Terbuat dari Bahan Alami Ramah Lingkungan
“Kinerja pelaksanaan APBN Wilayah Sumsel masih optimal, di mana realisasi pendapatan dan belanja negara menunjukkan pertumbuhan positif ketimbang periode tahun sebelumnya,” tutur Ferdinan.
Selanjutnya Ferdinan menguraikan terkait pendapatan negara dari sisi penerimaan perpajakan yakni terealisasi sebesar Rp5,157.22 miliar atau 25,90%.
“Bila dibandingkan realisasi dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, terjadi pertumbuhan sebesar 4,55% (yoy),” cetusnya.
Lebih rinci Ferdinan menyebutkan, penerimaan pajak sampai 30 April 2024 menyentuh angka 25,9% dari target APBN, dengan besaran pertumbuhan positif 4,9% (yoy).
BACA JUGA:Meriah! Jambore Nasional Revo Sukses Curi Perhatian Ratusan Bikers
BACA JUGA:Mulai Hari Ini! Bansos PKH Tahap 3 Segera Disalurkan, KPM Siap-Siap Cek KKS
Pencapaian ini sambung Ferdinan dipengaruhi faktor peningkatan setoran PPh 21 di seluruh sektor yang menandakan bahwa level penghasilan karyawan dan serapan tenaga kerja di Sumsel semakin baik.
Penerimaan bea masuk bila dibandingkan dengan periode April tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 42,28% (yoy).
Kenaikan pendapatan negara masih kata Ferdinan, juga terjadi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
PNBP ini terdiri dari penerimaan pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp668,09 miliar, dan pendapatan PNBP lainnya Rp319,47 miliar.
BACA JUGA:Listrik di Palembang Padam, Lalulintas Lumpuh! Lampu Merah Simpang 5 DPRD Sumsel Macet Total
BACA JUGA:5 Sepatu Pantofel Pria Ternyaman, Tampil Formal dan Elegan dengan Desain yang Stylish!
“PNBP aset, piutang, dan lelang di wilayah Sumsel sampai 30 April 2024 menyentuh angka Rp19,03 miliar, tumbuh positif 97,3% (yoy),” ulasnya.