Sebelumnya, banyak penerbangan internasional yang menghubungkan Palembang dengan negara-negara lain, namun sekarang hanya tersedia penerbangan charter untuk umroh dan haji.
BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Saksi Bisu Pintu Gerbang Even Internasional, Sempat Anggarkan Rp448 Miliar
"Jadi sekarang Palembang dianggap tidak layak seperti itu," tambahnya.
Keputusan ini juga mempersulit akses ke Palembang bagi para wisatawan dan pelaku bisnis.
"Padahal kita sedang mengadakan Asian Games. Banyak informasi internasional. Banyak wisatawan yang datang ke sini sebelum pandemi Covid-19," tambahnya.
Sementara itu, untuk mencapai destinasi internasional seperti Kuala Lumpur dan Singapura, warga Palembang sekarang harus melewati jalur lain seperti Batam atau Jakarta, yang tentu saja menambah biaya dan waktu perjalanan.
BACA JUGA:Sayangkan Bandara SMB II Palembang Turun Kasta, Anggota DPR RI Ini Sentil Sana-Sini
"Biaya lagi loh, tiket PP Palembang Jakarta aja. PP yang harus kita keluarkan minimal jutaan apalagi nanti kalau ada pajak tambahan pajak pariwisata yang akan dibebankan pada tiket bagaimana?" ujarnya dengan nada kecewa.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa penurunan status ini bisa menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk melakukan perbaikan.
"Meskipun ini adalah pukulan bagi kota kami, kita dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan perbaikan yang lebih besar," ujar Budi.
"Kita harus bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan bandara sehingga Palembang bisa kembali bersinar di kancah internasional," tambahnya.
BACA JUGA: KADIN Tancap Gas! Perjuangkan Kembali Status Internasional Bandara SMB II Palembang
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPR RI Dapil Sumsel, Eddy Santana Putra menyebutkan status bandara SMB II Palembang yang kini menjadi domestik harus dievaluasi.
Karena bandara yang turun kasta ini akan mempersulit masyarakat Sumsel untuk bekerja di luar negeri.
“Pikirkan rakyat kita, ada yang sekolah di Malaysia dan ada juga yang bekerja. Kalau Singapura mudah bisa terbang ke Batam lalu naik kapal feri. Kita ini melayani rakyat bukan melayani wisatawan asing,” tegas ESP.
Bahkan ada rumor yang berkembang di tengah masyarakat jika Bandara SMB II Palembang tidak bisa lagi untuk umrah.