Dia menambahkan, sapi tersebut berasal dari Bandar Lampung jenis lokal. Kendati demikian, pihaknya tetap memperhatikan kesehatan fisik.
"Setelah sampai di Lahat, terlebih dahulu akan di karantina kurun waktu 2 minggu, harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), disuntik vaksin agar terhindar dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lainnya," urainya.
Dirinya meminta, setelah semuanya 100 persen sehat dan bebas dari penyakit. Barulah akan diserahkan kepada mereka. Untuk dipelihara, diberi makan dan dikembangkan biakkan.
"Dari awalnya 20 ekor, diolah dengan baik dapat bertambah menjadi puluhan. Sehingga membantu pemasukan tambahan masyarakat, yang dijual oleh penduduk sendiri dan pasar," harap Adi. *
Kategori :