PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pembangunan jalan tol di Provinsi Sumatera Selatan semakin mempercepat langkahnya dengan proyek Tol Simpang Palembang yang mendekati tahap krusial konektivitas.
Bagaimana tidak, proyek yang bertujuan untuk mengintegrasikan jaringan tol di wilayah Sumatera Selatan ini menghadirkan era baru mobilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Proyek Tol Simpang Palembang, dengan panjang mencapai 8,25 kilometer, mengalami kemajuan signifikan sejak dimulainya pada akhir tahun 2023 oleh PT Hutama Karya.
Saat ini, progres pembebasan lahan sudah mencapai 83,94 persen, menandakan kesiapan proyek untuk segera memasuki tahap konstruksi intensif menuju penyelesaian di tahun 2025 mendatang.
Proyek ini direncanakan akan dilengkapi dengan 6 ramp konstruksi dari total 10 ramp yang direncanakan, dengan lebar lajur mencapai 4 meter dan rencana kecepatan kendaraan antara 40 hingga 60 km/jam.
Tantangan utama dalam pembangunan ini termasuk penggunaan teknologi mutakhir seperti Building Information Modeling (BIM) dan Terrestrial Laser Scanning (TLS), yang memastikan akurasi tinggi dalam perencanaan dan implementasi konstruksi.
Digitalisasi ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan dalam eksekusi proyek.
Koneksi antara Tol Simpang Palembang dengan jaringan tol yang sudah beroperasi seperti Tol Kayu Agung - Palembang, Tol Palembang - Indralaya, dan Tol Palembang - Betung diharapkan akan mempercepat mobilitas dan mempersingkat waktu tempuh antar-kota di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Proyek Flyover Pertama di Palembang, Nilainya Rp60 Miliar dengan Panjang 400 Meter
Jalan Tol Kapal Betung sendiri terdiri dari tiga seksi dengan total panjang 111,6 km, dan saat ini sebagian sudah selesai dan beroperasi.
Seksi-seksi lainnya sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
Dengan terus berlanjutnya progres pembangunan ini, Tol Palindra dan Tol Kapal Betung akan segera terintegrasi, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas di wilayah Sumatera Selatan secara signifikan.